Tuesday 17 November 2015

Istilah-istilah dalam Psikologi Perkembangan (Part3)

1.      Habituasi : menurunnya respons karena stimulus yang diberikan telah diulang beberapa kali.
2.      Dishabituasia : meningkatnya respons karena stimulus yang diberikan telah dirubah tau bisa dikatan telah mendapatkan stimulus yang baru maka peningkatan respons akan terjadi.
3.      Persepsi menyeluruh : kemampuan mengintegrasikan informasi dari dua atau lebih, misalnya pendengaran dan pengelihatan.
4.      Affordances : dimana kondisi yang berkesempatan berinteraksi dengan benda-benda yang menurut kemampuan kita, bisa kita gunakan.
5.      Asimilasi : memasukan informasi yang baru ke dalam skema-skema yang sudah ada,  atau skema yang telah dimiliki untuk menangani informasi atau penalaman yang baru.
6.      Akomodasi : bagaimana anak-anak harus menyesuaikan skema-skema yang sudah ada agar dapat menangani informasi atau pengalaman yang baru.
7.      Organisasi : yang mana bertemu nya pemikiran-pemikiran dan tingkah laku yang terpisahsatu sama lain kedalam satu sistem yang tingkatannya lebih tinggi.
8.      Ekuilibrium : menjelaskan bagaimana cara berpikir anak dari tahap satu ketahap yang lain.
9.      Emosi primer : dimana emosi ini telah dimiliki oleh setiap makhluk hidup yang muncul pada kehidupan pertama. Yang tepatnya muncul pada 6 bulan pertama dalam kehidupan.
10.  Emosi sadar diri : memerlukan kewaspadaan diri yang melibatkan kesadaran dan rasa kekuatan. Emosi ini muncul pada paruh tahun kedua pertama hinngga tahun kedua.
11.  Basic cry : tangisan ini menunjukan bahwa si bayi telah lapar, yang berciri-ciri : satu tangisan, diikuti oleh diam sesaat, dan diteruskan satu siulan kecil kemudian satu lagi masa diam dan diikuti tangisan lagi.
12.  Anger cry : tangisan ini lebih banyak udara yang keluar melalui tali suara, tangisan ini juga bisa disebut tangisan kemarahan.
13.  Pain cry : tangisan ini di picu oleh stimulus yang berintesitas tinggi, yang berciri-ciri : tangisan ini dia awali dengan tangisan panjang dan tiba-tiba diikuti menahan nafas; tanpa rintihan.
14.  Easy child : dimana seorang anak memiliki suasana hati yang positif dan dapat beradabtasi dengan lingkungan yang baru.
15.  Difficult child : bereaksi secara positif dan membuat kehidupannya dalam kerumitan dan sangat lambat beradabtasi dengan lingkungan yang baru.
16.  Slow to warm up child : dimana anak yang berada pada posisi antara easy child dan difficult child, yang mana aktivitas yang rendah, agak negatif, dan memiliki suasana intensitas hati yang rendah.
17.  Egosentrisme : ketidak mampuan dalam membedakan perspektif diri sendiri dan orang lain, seperti halnya ketika anak bermain petak umpet, yang mana dia menutup mata supaya tidak ketahuan , tapi orang lain dapat melihatnya dan dirinya tidak dapat melihat orang lain.
18.  Animisme : dimana memiliki perspektif bahwa sanya benda mati dapat menyerupai benda hidup, seperti halnya ketika anak jatuh tersandung batu maka si anak itu akan menyalahkan batu tersebut karena ia kira batu yang menjatuhkan nya.
19.  Pendekatan montessori : dimana suatu kegiatan yang membebaskan anak melakukan aktivitasnya sendiri tanpa ada paksaan, walaupun beralih dari aktivitas satu ke aktivitas yang lain.
20.  Theory of mind : teori ini mengacu pada kesadaran  diri sendiri dan pemikiran orang lain yang melaui proses mental.

21.  Short term memory : dimana individu harus mempertahankan informasi yang di dapatkan secara singkat tanpa harus ada pengulangan.

No comments:

Post a Comment