1.
Practice play : dimana dalam permainan
ini anak harus memiliki fisik dan mental yang sudah dalam penguasaannya dan
dapat mengoordinasi keterampilan yang diperlukan untuk games ini atau olahraga
.
2.
Symbolic play : dimana anak mengubah
lingkungan fisiknya menjadi simbol, seperti halnya anak yang mengganggap pensil
sebagai mobil dan menggerakkan pensil seperti mobil.
3.
Social play : permainan yang melibatkan
kawan-kawan sebaya dengan cara berinteraksi. Pada masa prasekolah permianan ini
sangat meningkat dan pada permainan ini anak mulai melakukan konteks utama
dalam berinnteraksi dalam dunia sosial.
4.
Constructive play : dimana dalam
permainan ini menggabungkan practice play
dan symbolic play , tapi
permainan ini meningkat dalam masa prasekolah dan di iringi dengan menurunannya
practice play dan symbolic play.
5.
Learning dissability : dimana individu
memiliki kesulitan dalam belajar.
6. ADHD
: dimana kondisi anak-anak secaa konsisten menunjukkan beberpa sikap yaitu
: kurang perhataian, hiperaktif,
impulsif. Anak-anak yang kurang perhatian ini sangat mudah bosan dalam
menghadapi suatu kondisi. Sedangkan hiperaktif dimana anak memiliki tingkat
keaktivitasan yang tinggi , dan sedangkan implusif adalah dimana anak kesulitan
mengekang tindakan dan tidak berficir yang baik sebelum bertintak.
7.
Autisme : gangguan ini dicirikan dengan
anak yang sukar berinteraksi dalam dunia sosial, komunikasi secara verbal dan
nonverbal, serta perilaku yang berulang.
8.
Pendidikan inklusi : dimana menyatukan
anak berkebutuhan khusus dengan anak biasa dalam kelas yang biasa secara penuh.
9.
Fuzzy trace theory : menyatakan bahwa
ingatan dapat dipahami jika mempertimbangkan verbatim memory trace dan gist,
tapi kebanyakan pada anak-anak banyak yang menyimpan dan membuang verbatim trace. Menurut para ahli jika
anak-anak banyak menggunakn gist, maka anak-anak itu dapat meningkatkan
ingatannya dan penalaran.
10.
Creative thinking : dimana individu
dapat berfikir secara baru dan tidak biasa dan dapat mencari solusi dalam
maslah-masalah yang dihadapi.
11.
Convergent thinking : berpikir yang
menghasilkan jawaban yang tepat dan di tandai dengan jenis berpikir yang dapat
diuji dengan test inteligensi.
12.
Divergent thinking : berpikir yang
menghasilkan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang sama dan ditandai dengan
adanya kreativitas yang dihasilkan.
13.
Pendidikan bagi anak berbakat :
pendidikan anak berbakat seharusnya disesuaikan dengan bakatnya , jika tidak
dilakukan demikian maka anak-anak akam merasa terisolasi dalam sosial dan tidak
tertantang dalam kelas, bisa dikatan memberikan pendidikan yang sesuai dengan
bakat yang dimiliki.
14.
Self esteem, self concept, self efficacy
: self esteem : dimana individu dapat
mengenal diri secara global atau telah
dapat mencitrakan dirinya. self concept :
pada individu ini dapat mengevaluasi dirinya dalam bidang-bidang tertentu
berbeda dengan esteem yang secara global
,dan sedangkan self efficacy :
dimana individu ini memiliki kepercayaan atau dapat menguasi suatu kondisi yang
akan menguntungkan bagi diriny.,
15.
Coping stress : kemampuan anak yang
bertambah besar lebih mampu ngendalikan hal yang dapat menyebabkan stres, atau
bisa dikatan anak yang lebih dewasa lebih dapat mengendalikan tingkatan
stresnya dari pada yang lebih muda.
16.
Perilaku prososial : kepedulian kepada
orang lain.
17.
Precocious puberty : dimana terjadi
kelainan yang berhubungan pubertas yang tidak tepat waktu atau terlalu cepat
dan terlalu dini.
18.
Anorexia nervosa : gangguan pola makan
dengan usaha diet yang tidak pandang walaupun dirinya sudah kurus tapi tetap
menahan rasa lapar, menurut diri sendiri gemuk tapi menuruut orang lain kurus.
19.
Bulimia nervosa : dimana pola makan
sangat konsisten tapi setelah memakan makanan lalu dia memuntahkannya kembali.
20.
Fabel pribadi : dimana ego di masa
remaja yang beranggapan dirinya unik dan tidak terkalahkan.
21.
Fenomena ” top dog “ pada fase sekolah :
dimana terjadi perubahan status sosial dimana di suatu kondisi ia menjadi
paling tua di sekolah dasar, tapi ketika menjadi anak sekolah menegah dia
menjadi paling kecil
No comments:
Post a Comment