1. Abnormalitas
kromosom dan gen : abnormalitas kromosom kadangkala, ketika sebuah gamet
dibentuk, sperma dan ovum tidak memiliki rangkaian 23 kromosom yang normal.
Contoh : sindrom down. Sedangkan abnormal gen kadangkala, terdapat gen-gen yang
berbahaya dalam DNA, hal ini bisa disebabkan oleh faktor lingkungan dan
keturnan.
2. USG,
MRI janin, Chorionic villus sampling,amniocentis, maternal blood screening,
noninvasie prenatal diagnosis (NIPD) : USG
: alat untuk mengetahui struktur janin dan dapat mengetahui
kelainan-kelainan struktur janin. MRI : alat ini dapat menghasilkan gambar
yang lebih detail dari organ dan struktur tubuh. Chorionoc villus sampling : alat ini dapat mengetahui atau
mendetaksi kelainan genetik dan kromosom, melalui cara mengambil bagian kecil
dari plasenta. Amniocentis : untuk
mengetahui kelainan kromosom atau metabolis pada janin. Maternal blood screening : untuk mengindetifikasi kelahiran apakah
memiliki resiko lebih tinggi untuk cacat lahir. NIPD : untuk mendeteksi gen yang diwariskan dari orang tua janin
dan memeriksa sel-sel yang bersirkulasi dalam darah ibu dan analisis DNA janin
yang bebas dalam plasma maternal.
3. Periode
germinal : periode yang berlangsung pada peroide dua minggu pertama setelah
pembuahan. Yang mana pada periode ini terjadi pembentukan zigot, pembelahan
sel, dan melekatnya zigot ke dinding rahim, dan sel tersebut kini disebut blastokis yaitu lapisan sel-sel dalam
yang akan berkembang menjadi embrio, dan
trofablos, yaitu lapisan sel-sel luar yang nantinya menyediakan gizi dan
dukungan untuk embrio.
4. Periode
embrionik : periode yang berlangsung
antara dua hingga delapan minggu setelah pembuahan. Selama pada periode ini
kecepatan diferensiasi sel mulai meningkat, sistem pendukung mulai terbentuk
dan organ mulai tampak. Sistem pendukung tersebut adalah : amnion,seperti kontong berisi cairan bening , tempat embrio
berkembang dan terapung. Tali pusar, terdiri
dari dua arteri dan sebuah pembuluh darah yaang menghubbungkan bayi dengan
ari-ari. Plasenta, terdiri dari
sekelompok jaringan yang berbentuk seperti piringan, tempat pembuluh darah
kecil dari ibu dan dari bayinya saling menjalin namum tidak bergabung.
5. Periode
fetal : periode ini dimulai dari dua bulan setelah pembuahan dan umum nya berlangsung tujuh bulan, setelah
tiga bulan berjalan atau setelah pembuahan panjang bayi sudah 3 inci dan
beratnya 3 ons, dan janin mulai aktif mengerakkan tangan dan kakinya, membuka
dan menutup mulutnya , serta menggerakkan kepalanya.
6. Teratogen
: adalah unsur yang berpotensi mengakibatkan kelainan kelahiran atau secara
negatif menyebabkan perubahan kognitif dan perilaku.
7. Perawatan
kelahiran : perawatan kelahiran dapat dilakukan secara medis dengan cara
memerikasakan kandungan atau memeriksakan kondisi atau penyakit yang dapat
ditangani . dan juga bisa memalui pendidikan, sosial, dan memberikan gizi yang
komprehensif.
8. Skala
APGAR : metode yang banyak digunakan untuk menilai kesehatan bayi di satu dan
lima menit setelah kelahiran, dan skala ini juga mengevaluasi detaj jantung ,
usaha bernafas, sifat oto, warna tubuh, dan kepekaan refleks bayi. Khususnya
efektif untuk mengukur kemampuan bayi yang baru lahir untuk berespon terhadap
stres akibat proses kelahiran dan
menghadapi kehidupan yang baru.
9. Skala
NBAS : skala ini digunakan sebagai indeks sensitif untuk mengukur kompetensi
neurologis dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran dan
digunakan diberbagai studi perkembangan
bayi. Dan dapat mengukur perkembnagan neurologis, refleks, dan reaksi bayi
terhadap objek yang lain.
10. Skala
NNNS : Dapat menganalisis yang lebih komprehensif mengenai perilaku, respons,
neurologis dan stres, serta kapasitas regulatori dari bayi yang baru lahir.
11. Post
partum depression : karakteristik dari wanita yang kuat berupa kesedihan,
kecemasan, atau keputuasaan minimum selama dua minggu sehingga mereka kessulitan
mengatasi tugas sehari-hari selama periode pascamelahirkan.
12. Pola
sekalofaudal : urutan pertumbuhan yang selalu berawal dari atas-kepala-dengan
pertumbuhan fisik yang mencakup ukuran, berat, serta diferensiasi karakter
secara bertahap dilanjutkan dari tubuh bagian atas ke bagian bawah.
13. Pola
proksimodista :l urutan perkembangan yang dimulai pada bagian tengah lalu
bergerak menuju bagian ujung.
14. Tidur
REM : dimana ketika tidur mata terpejam tapi bola mata bergerak.
15. SIDS
: suatu kondisi dimana bayi berhenti bernafas, biasanya terjadi di malam hari,
dan meninggal mendadak tanpa sebab yang jelas. Adapun penyebabnya bayi memiliki
berat tubuh yang rendah, menghisap asap rokok, yang lebih sering bayi mengalami
abnormalitas fungsi batang otak yang mencakup neurotransmitter serotonin, dll
16. Marasmus
: pengkerutan jaringan penting akibat kekurangan protein dan kalori yang parah
pada bayi selama satu tahun pertama.
Sehingga bayi menjadi sangat kekurangan berat badan dan otot-ototnya mengalami
atrofi.
17. Kwashiorkor
: kondisi yang lebih parah dari pada marasmus, yang kekurangan protein yang
parah dengan perut dan kaki anak menggelembung berisi air; biasannya terjadi
pada usia 1 hingga 3 tahun, anak yang mengalami kwashiorkor biasanya terlihat
tidak kekurangan gizi, meskipun pada kenyataannya tidak demikan yang akan
menjadikan kaki dan perut anak bengkak berisi air , dan juga menyebabkan gizi
mengumpul di bagian vital tertentu dan anak juga sering lesu.
18. Rooting
reflex : refleks mencari , seperti halnya jika kita mengusap tangan kita di
bagian pipi, maka bayi akan merespon dengan cari atau memalingkan kepalanya dan
mencari benda yang menyentuhnya.
19. Sucking
reflex : refleks menghisap, bayi yang baru lahir akan secara otomatis akan
menghisap benda apa saja yang di tempelkan di mulutnya, karena refleks ini akan
memudahkan bayi mendapatkan makanan dari ASI.
20. Reflex
moro : respon ini akan muncul jika dia mendengar kan suara atau gerakan yang
mengejutkan
21. Grasping
reflex : refleks menggenggam, yang mana
bayi akan menggenggan jika ada benda yang di taruh di tangannya , pada 3 bulan
terakhir bayi akan menggenggamsemakin kuat.
22. Gross
motor skill : keterampilan yang melibatkan aktivitas otot besar, seperti
berjalan dan menggerakkan tangan.
23. Fine
motor skill : keterampilan yang melibatkan gerakkan yang halus, seperti
keterampilan jari-jemari.
No comments:
Post a Comment