Saturday 16 March 2013

AKHLAK RASULULLAH SAW


Rasulullah SAW pernah ditanya oleh
seseorang, “Siapakan perempuan
yang paling Engkau cintai ?”. Beliau
SAW menjawab,” Aisyah”. Lalu
ditanya lagi,”Kalau dari kalangan laki
laki, siapakah yang paling engkau
cintai Ya Rasulullah?”. Rasulullah
SAW menjawab,”Ayahnya yaitu Abu
Bakar”. Khalifah Abu Bakar As
Shiddiq r.a lelaki yang paling utama
di kalangan umat ini adalah orang
yang menemani Rasulullah SAW
hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Beliau pula orang yang paling
banyak berinfaq fi sabilillah bila
seruan jihad telah berkumandang.
Sewaktu Rasulullah SAW sakit yang
menyebabkan kewafatannya maka
Abu Bakar r.a yang ditunjuk sebagai
Imam sholat. Dan kelak syurga yang
paling luas dari kalangan umat ini
adalah syurganya Abu Bakar r.a
Pernah suatu hari Abu Bakar r.a
tercenung, ia sedang berpikir kira
kira amal apa yang pernah
dikerjakan oleh Rasulullah SAW tapi
belum ia kerjakan. Maka ia mencari
anaknya, Aisyah r.a dan
bertanya,”Wahai anakku, apa kira
kira amal yang pernah dilakukan
oleh Rasulullah SAW ketika masih
hidup tapi belum aku kerjakan?”.
Aisyah r.a berpikir sejenak lalu
menjawab, “Rasulullah SAW selalu
memberi makan kepada seorang
Yahudi buta di pojok sudut pasar”.
Maka Abu Bakar r.a mengecek apa
yang dikatakan oleh anaknya dan
benar saja, ia dapati seorang
perempuan renta yang buta duduk
disudut pasar tanpa ada siapapun
yang mempedulikannya.
Abu Bakar r.a segera mendekati
perempuan buta Yahudi itu dan
mengeluarkankan roti yang sudah
siapkan untuk diberi kepada
perempuan buta itu. Dari mulut
perempuan buta itu selalu terdengar
omongan yang buruk tantang
Rasulullah SAW. Ia menghina
Rasulullah SAW dan menyuruh orang
orang dipasar untuk tidak mengikuti
ajakan Muhammad. Abu Bakar r.a
mendengar itu semua dan sabar, ia
tidak bisa membayangkan perasaan
Rasulullah SAW memberi makan
perempuan buta itu sambil dihina
dan diejek setiap harinya oleh
perempuan yang sama. Mulut yang
telah diberinya makan tiap hari tapi
kembali memberi berupa hinaan dan
cercaan. Rasulullah SAW memang
memiliki akhlak yang agung.
Ketika suapan pertama telah masuk
kedalam mulut perempuan buta itu
ia merasa kaget dan memuntahkan
makanan yang diberi oleh Abu Bakar
r.a. Perempuan buta itu
berkata,”Siapa kamu, kamu bukan
orang yang biasa memberi aku
makan”. Abu Bakar berkata ,”Dari
mana kamu tahu kalau aku bukan
orang yang biasa memberi kamu
makan?”. Perempuan buta itu
menjawab,”Makanan yang kau beri
tidak kau haluskan lebih dulu. Orang
yang biasa memberi aku makan
selalu menghaluskan makanan lebih
dulu karena ia tahu kalau gigiku
sudah tak sanggup mengunyah
makanan”. Abu Bakar r.a hendak
meneteskan airmata, mengingat
akan kekasihnya Rasulullah SAW
yang berakhlak sangat mulia
sekalipun kepada orang yang setiap
hari menghina dan mencacinya.
Sejenak kemudian Abu Bakar r.a
berkata,”Ketahuilah olehmu wahai
perempuan yang buta bahwa orang
yang biasa memberimu makan
sudah meninggal beberapa hari yang
lalu dan aku adalah sahabatnya.
Orang yang biasa memberimu
makan adalah Muhammad SAW, laki
laki yang tiap hari selalu bersabar
meski kau hina dan caci sedangkan
ia tak pernah berhenti menyuapkan
makanan kemulutmu”.
Perempuan Yahudi yang buta itu
kaget bukan main dan tak lama
kemudian ia menangis. Benaknya
berpikir bagaimana mungkin orang
yang selalu bersabar dan
memberinya makan sambil terus
mendengar hinaan dan cacian bukan
seseorang yang menjadi pilihan
Tuhan untuk menyampaikan Risalah
kenabian. Ia menyesal belum sempat
meminta maaf kepada orang yang
sangat peduli dengannya padahal
tidak ada seorang keluarganyapun
yang sempat menengok keadaannya.
Ia lalu bersyahadat dihadapan Abu
Bakar r.a dan menjadi muslimah
yang taat. Kini hari harinya diisi
dengan ibadah. Tidak pernah ia
melewatkan waktu kecuali dengan
sibuk berzikir dan beribadah. Ia
selalu menangis bila ziarah ke
makam Rasulullah SAW. Kini iman
telah mengisi relung kalbunya dan
amal sholeh telah menghiasi
tubuhnya.
Rasulullah SAW adalah seorang
maestro cinta. Beliau menebarkan
rahmat kemanapun melangkah.
Beliau menyemai hidayah dalam
setiap aktifitas. Beliau mengajarkan
kelembutan dalam bertutur kata dan
beliau SAW memberi rasa aman
dalam setiap tindakan. Tidak salah
kiranya kalau seorang penulis
terkenal Barat Michael Hart
menempatkan Muhammad SAW
sebagai orang paling berpengaruh
sepanjang masa. Semoga kita tidak
hanya bisa membaca ceritanya tapi
juga bisa meneladani sifat
sifatnya..Amiin

No comments:

Post a Comment