PRAKATA
Diambilnya Kembali Al-Qur’an
Islam Menjadi Tamu Asing Di Negeri Sendiri
Cobaan Yang Terakhir Dan Sangat Berat
Yang Muncul Di Hari Kiamat
Setelah Hari Kiamat
BAB 2: PEKERJAAN ISA MEMPERBAIKI KEADAAN DUNIA
Yang Pertama Yang Harus Diwaspadai: Al Masih
Yang Mana?
Yang Memiliki Doa-doa Yang Hidup Dan Kekal
Orang Yang Meningkatkan Kesolehan Umat
Hubungan Manusia Dengan Khaliknya: Kenikmatan
Awal Yang Syurgawi
Hubungan Antara Manusia: Pedang Yang Tumpul
Hubungan Manusia Dengan Alam
Kesimpulan
BAB 3: SEGI PENGHANCURAN DARI PEKERJAAN ISA AL MASIH
Watak si Dajjal
Ancamannya Bagi Yang Beriman
Kekuasaan ‘Ilahi’-nya
Pengakuannya Sebagai Hakim Dunia
Peniruannya Pada Al Masih Yang Sejati
Munculnya Kembali Isa Al Masih
Pertempuran Terhebat
Manusia Bagi Seluruh Dunia
Isa Yang Mudah Disentuh
Dengan Menyentuhnya Didatangkan Penjunjungan
Muka Orang Banyak Disekakan
Derajat Mereka Diwujudkan
Bersamanya
Orang Yang Dua Kali Datang
BAB 4: YANG TANPA BANDINGNYA
Yang Di Hadapan Siapa Mesjid Akan Menengadah
Penguasa Umatnya Nabi Muhammad, saw.
Satu Teriakan Saja
Pekerjaan Isa Yang Paripurna
Seorang Milik Semua Bangsa
PRAKATA
Dari Zaman ke Zaman, tidak ada orang yang menerima reaksi begitu banyak dan
bermacam-macam seperti halnya Isa Al Masih, apakah itu berupa pujian atau hinaan
yang diarahkan kepadanya. Reaksi atau respon berasal dari berbagai kalangan
seperti ahlipikir dan orang kebanyakan, yang beragama dan yang tidak beragama,
bukan saja dari para pengikutnya tetapi juga dari berbagai macam aliran agama.
Bagaimanapun pengabdian mereka dengan berbagai tingkatannya, tetapi reaksinya
banyak sekali.
Bagi orang Tasawuf(Sufi), Isa Al Masih dianggap sebagai nabi yang berperingkat
besar dari nabi-nabi lainnya. ‘Tidak ada nabi sebelumnya yang mendapat
predikat mulia dengan nilai-nilai kesempurnaan yang tiada taranya.’
[1]. Lagipula, ‘Isa Al Masih merupakan
teladan kesempurnaan manusia dan teladan yang luar biasa dari seorang master/guru
yang sugguh-sungguh benar.’
[2]
Bagi orang Tasawuf, Isa Al Masih dijadikan model dan teladan kesucian yang
paling murni. Untuk menjadi benar-benar suci bersih ‘seperti Isa
Al Masih’ bukan apa saja selain ciptaan Allah yang bisa mengundang jeritan
hati para pemujanya. Kesuciannya hanya bisa didapat karena pertolongan, ridho
dan kurnia Allah. Orang Sufi selalu menginginkan kesucian seperti kesucian Isa
Al Masih, baru mereka merasa puas. Hal ini tersirat dalam puisi penyair ’Attar.
Ya Allah, bersihkanlah aku dari jiwa yang kotor ini,
Sehingga aku sendiri bisa suci abadi seperti Isa Al Masih.
[3]
Nama Isa Al Masih diartikan kembali dalam terminologi orang Sufi sebagai ‘cinta
kasih.’
[4]
Sementara itu suatu hal yang benar-benar jelas, Isa Al Masih sendiri telah
mendapatkan tempat di hati dan pikiran Nabi Muhammad,
saw. Mengenai kedatangannya
kembali Isa Al Masih ke dunia di akhir Zaman yang merupakan pokok pembicaraan
di Zaman nya Nabi Muhammad,
saw., (seperti halnya sekarang ini) kita
menemukan bahwa Nabi Muhammad
saw., sangat rindu untuk bertemu Isa Al
Masih, sebagaimana Hadis menyatakan:
Harapanku bila diberikan panjang usia adalah ingin bertemu Isa Al Masih,
tetapi bila kematian cepat menjemputku, tolong kepada orang yang bisa bertemu
dengannya menyampaikan salamku. [5]
Nabi Muhammad,
saw., bukan saja rindu bertemu Isa Al Masih, akan tetapi
ia melihat bahwa persaudaraanya dengan Isa Al Masih harus mendapat tempat yang
utama. Meskipun semua nabi-nabi bersaudara, Nabi Muhammad,
saw., memilih
Isa Al Masih sebagai saudara terdekat. Isa Al Masih merupakan nabi yang mendapatkan
tempat yang sangat baik dalam hati dan pikiran Nabi Muhammad,
saw. Baginya,
persaudaraan dengan Isa Al Masih adalah merupakan keutamaan. Dalam Hadis ditulis:
Nabi-nabi sama satu saudara meskipun dari ibu yang berbeda dan agama mereka
hanyalah satu. Dari semua umat akulah yang paling dekat dan pantas menjadi
saudara dari Isa Al Masih, anaknya Maryam, karena tidak ada nabi di antara
aku dan dia. [6]
Dalam karangan berseri ini, para Sufi memandang Isa Al Masih sebagai suri-teladan
dalam hal kesucian dan cinta kasih. Dan yang sangat dirindukan Nabi Muhammad,
saw., adalah persaudaraannya yang perlu diutamakan.
Dalam seri ini juga kita akan menggali cerminan Isa Al Masih dari sudut pandang
Hadis dan komentar Al-Qur’an serta tulisan-tulisan kaum Sufi.
BAGIAN 1: KEDATANGAN KEMBALI ISA AL MASIH
Hari Kiamat atau akhir Zaman telah menjadi pemikiran banyak orang. Banyak
sekali karya tulis yang tak terhitung jumlahnya secara bebas mengungkapkan skenario
hari-hari terakhir tersebut. Terlepas dari percaya tidaknya akan kejadian
yang akan menimpa umat manusia tersebut yang jelas sering dibicarakan orang
di abad ini, juga sangat menarik sekali untuk diungkapkan pokok pembicaraan
dan pemikiran di abad ke-enam. Bukti-bukti atas perhatian yang menarik
itu ditemukan dalam Hadis Nabi Muhammad,
saw.
Dalam Hadis ditemukan dua watak kepribadian yang cukup menonjol, yakni yang
pertama si Dajjal yang dimanifestasikan sebagai Al Masih yang Palsu, seorang
impostor atau figur yang memutarbalikkan kebenaran yang hak dari Allah, sehingga
sangat dimusuhi Allah. Sedangkan, yang kedua adalah Isa, Al Masih yang
sejati, sebagai firman Allah dan Rohul Kudus yang merupakan kebenaran sangat
nyata atau berarti. Kendatipun, Hadis menyebutkan sejumlah tanda-tanda
dan keadaan Zaman menjelang Hari Kiamat yang begitu hebat itu, kitab suci Al-Qur’an
menyatakan dengan jelas bahwa Isa Al Masih adalah ‘pengetahuan tentang
terjadinya Kiamat’ atau kedatangannya kembali sebagai tanda utama tentang
waktu Hari Kiamat.
Sesungguhnya, ia [Isa] benar-benar memberikan pengetahuan kepadamu tentang
terjadinya Kiamat. [7]
Mufassirin yang lain menggambarkan kedatangannya kembali Isa Al Masih ke dunia
merupakan tanda dan keadaan Zaman menjelang Kiamat; misalkan,
Jalalayn
menyebut ‘Ia memberikan pengetahuan kepadamu tentang terjadinya Kiamat.
Kiamat ini dikenal lewat kedatangannya kembali.’
Zamakhshary
dan
Baidawi mengatakan, ‘Ia adalah tanda atau petunjuk terjadinya
Kiamat, yakni, ia adalah penyebab atau syarat terjadinya itu.’
Dalam bagian pertama ini, dititikberatkan pada peran Isa Al Masih sebelum Hari
Kiamat, kita akan banyak menyimak kembali keadaan dunia sebelum datangnya kembali
Isa Al Masih ke dunia. Tetapi, bukan berarti menghitung waktu sampai datangnya
Hari Kiamat, tetapi untuk mengetahui sampai di mana generasi Islam pertama menempatkan
Isa Al Masih di dalam pikiran dan lubuk hati mereka.
Shahihnya atau autentiknya Hadis tidak harus kita bahas; cukuplah Hadis-hadis
ini telah disyiarkan dan diakui oleh banyak orang yang percaya dan beriman kepadanya,
di mana tersirat sangat berarti. Tetapi, untuk yang meragukan adanya si
Dajjal dan peranan utama Isa Al Masih pada waktu Hari Kiamat, boleh kita kutip
pernyataan seorang ilmuwan yang terkenal: Al-Qadi Abu Bakr Ibn Al’-Arabi
(534h).
Hadis Muslim yang shahih dan hadis-hadis lainnya yang menyebutkan si Dajjal
merupakan bukti bagi para pengikut kebenaran tentang adanya si Dajjal secara
nyata di mana ia adalah orang yang oleh Allah diberi kuasa bisa membuat hamba-hambanya
menderita atau sengsara. Allah akan membuat si Dajjal menampakkan beberapa
kekuasaan yang bersifat Ilahi, seperti bisa membangkitkan kembali orang yang
ia bunuh, bisa memakmurkan dan menyuburkan dunia ini, menampakkan Firdaus dan
Neraka versi dia, dua sungai yang disertai kekayaan bumi di balik dia, bisa
memerintah langit menurunkan hujan dan bumi menumbuhkan benih-benih dengan suburnya....
Inilah
yang dipercayai oleh Muslimin ortodoks (’Ahl ’As-sunah wa'al Jamaah)
dan semua penyi’ar Hadis dan ahli hukum Islam ahli fikih (fuqaha‘).
[8]
Atas kedatangan Isa Al Masih, ia juga mengatakan:
Kedatangan Isa Al Masih, saw., dan kemampuannya membunuh atau melenyapkan
si Dajjal adalah benar dan ini ditegaskan secara resmi oleh kaum Sunnah dalam
Hadis yang shahih. Tidak bisa diingkari kebenarannya baik secara logika
maupun apa yang telah tersirat dalam firman atau kitab suci. Jadi, harus
ditegakkan dan dijunjung tinggi. [9]
Berdasarkan kesaksian ini kita akan melihat lebih dekat lagi pada apa yang
mereka ungkapkan tentang kepercayaan kaum Muslimin pada awalnya tentang kedatangannya
kembali Isa Al Masih ke dunia.
Tanda-tanda Akhir zaman
Hadis yang benar dan relevan menggambarkan beberapa tanda yang mengisyaratkan
sudah mendekatnya Hari Kiamat. Di antaranya banyak kekufuran atau kemungkaran,
keresahan bagi orang yang beriman, doa yang tidak terkabul dan merajalelanya
kejahatan.
Dari bangsa kami akan banyak orang yang akan mengingkari Allah dan Al-Qur’an
tanpa menyadari bahwa mereka ingkar....Kegembiraan orang yang beriman di masa
itu menghilang dan keresahan semakin mencekam...tidak lama setelah si Dajjal
muncul.
[10]
Salah satu tanda dari datangnya Hari Kiamat adalah dari lima puluh orang berdoa
tidak ada satu pun doa yang akan diterima.
[11]
Akan datang suatu masa di mana orang yang berpegang teguh dalam imannya akan
seperti orang yang sedang memegang erat-erat arang yang membara.
[12]
Ali pernah ditanya, ‘O tuanku yang paling teguh iman, kapan si Dajjal
atau Al Masih Palsu akan datang?’ Beliau kemudian menggambarkan kondisi/keadaan
dunia sebelum datangnya si Dajjal dan kedatangan kembali Isa Al Masih:
Doa-doa menjadi sia-sia, keimanan akan luntur, pemerintahan akan lemah, ketidakadilan
akan lebih dihargai daripada keadilan, ratu akan jahat dan para menterinya akan
menjadi penghianat..., perzinaan dan minuman keras tersebar meluas di mana-mana...,
orang-orang berpura-pura seperti serigala berbulu domba, orang-orang hatinya
penuh cemburu dan kedengkian, lidahnya manis penuh tipuan.
[13]
Kemudian, ditanya lagi, ‘O tuanku yang paling teguh iman, siapakah Al Masih
Palsu itu?’ Ali menjawab, ‘Ia adalah Safy Ibn-Sayyad’ (seorang
yang dicurigai sebagai si Dajjal). ‘Al Masih Palsu akan megajak:
“Marilah, teman-temanku, mari ke mari datang kepadaku....Akulah salah seorang
yang menciptakan Neraka, akulah pembimbing yang baik dan aku adalah Tuhanmu
yang Maha Tinggi.”’ Ali kemudian menambahkan, ‘Pembohong
adalah musuh Tuhan.’
[14]
Apapun yang Allah ciptakan akan Ia akhiri, dan agama ini [Islam] akan terus
ditegakkan, kemudian akan luntur dan tanda kelunturan itu adalah terpecahnya
persatuan dan persaudaraan, mendapatkan nafkah dari penipuan, serta adanya pertumpuhan
darah korban yang tidak bersalah.
[15]
Menurut beberapa Hadis tertentu, sebelum Hari Kiamat, Al-Qur’an akan kembali
ke pangkuan Allah,
swt.
Hari Kiamat tidak akan datang sampai Al-Qur’an kembali ke asalnya.
[16]
Al-Qur’an akan diangkat ke langit pada suatu malam sehingga tidak satu
pun ayat tertinggal pada
Mushaf (naskah tertulis Al-Qur’an).
[17]
‘Mula-mula yang akan hilang dari agamamu adalah amanah (kejujuran dan
kepercayaan) dan yang terakhir adalah sembahyang, jadi meskipun banyak yang
sembahyang, mereka sudah tidak membawa amanah dari Allah lagi. Al-Qur’an
ini yang sangat berharga di antaramu tiba-tiba akan menghilang dan diangkat
ke langit.’ Mereka bertanya, ‘Bagaimana bisa terjadi, karena
Allah telah menyegelnya di dalam hati kita dan sudah tertulis dalam
Masahif
kita (
masahif jamak dari
mushaf)?’ Ia menjawab, ‘Pada
suatu malam, Al-Qur’an akan diangkat ke atas langit dan akan menghilang,
begitu juga yang ada dalam hati dan kitab-kitabmu.’ Kemudian, Abd-Allah
mengutipkan, ‘Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang
telah Kami wahyukan kepadamu itu’ (Al-Qur’an 17:86.)
[18]
Hadis lain menyatakan:
Hari Kiamat tidak akan datang sampai Kitabullah (Al-Qur’an) disia-siakan
orang, dan Islam sebagai tamu asing di negeri sendiri..., kejahatan dan pertengkaran
semakin tumbuh dengan suburnya..., perbuatan dosa dianggap hal yang biasa,
kejujuran diragukan orang..., pembunuhan semakin meningkat..., ketidakadilan,
kedengkian, irihati dan mementingkan diri sendiri atau egoisme semakin semarak...,
hujan akan turun dengan derasnya tapi hasil bumi akan berkurang. Pengetahuan
akan jarang didapat, kebodohan akan subur..., kebencian akan semakin terbuka
dan dianggap umum...dan akan banyak pengkhutbah-pengkhutbah palsu yang akan
mengubah kebenaran demi keuntungan orang-orang jahat di negeri kami ini. [19]
Hari Kiamat tidak akan datang sampai Al-Qur’an kembali lagi ke tempat asalnya.
Kemudian akan terdengar suatu gaung seperti suara sekelompok lebah, dan Allah
yang Maha Besar dan Maha Kuasa akan berseru, ‘Apa yang terjadi?’
Dan Al-Qur’an akan menjawab, ‘DariMu aku berasal dan kepadaMulah aku
akan kembali, aku selalu dibaca orang, tetapi tidak ada seorang pun mengamalkannya.’
Saat itu juga Al-Qur’an akan diangkat ke langit.
[20]
Islam akan luntur seperti warna pakaian...dan Kitabullah (
Al-Qur’an)
akan diangkat ke langit pada suatu malam sehingga tidak ada lagi di dunia ini.
Dan orang-orang tua yang masih hidup akan mengatakan ‘Kami telah mendengar
“Tidak ada Tuhan kecuali Allah” (Laa Illaha Illallah) dari nenek-moyang
kami, jadi kami mengucapkannya.’
[21]
Bukan saja Al-Qur’an yang akan diangkat ke langit, menurut beberapa Hadis,
Al Masih Palsu akan datang segera setelah terjadinya perpecahan dalam Islam
dan Islam menjadi tamu asing di bumi:
Sebelum kamu, para ahlikitab, terbagi menjadi dua kelompok, tetapi umat yang
beragama ini [Islam] akan pecah menjadi tujuh puluh tiga kaum.
[22]
Benteng-benteng kekuatan Islam akan runtuh, satu per satu, dan akan datang atau
muncul pemimpin-pemimpin palsu.
[23]
Amanah dari Allah berangsur-angsur kembali ke asalnya di Medinah seperti seekor
ular kembali ke lubangnya.
[24]
Demi Allah yang memegang rohku di tangan-Nya, orang-orang akan meninggalkan
agamanya secara berduyun-duyun persis seperti waktu mereka memeluk agamanya
tersebut.
[25]
Islam akan berangsur-angsur kembali ke tanah Hejaz, seperti seekor ular kembali
ke lubangnya atau seperti sekumpulan gembala kambing liar saling mendorong bergerombol
di puncak gunung....Islam menjadi tamu di negeri sendiri dan akan kembali sebagai
pendatang asing, maka berbahagialah orang-orang pendatang yang akan membangun
kembali apa yang telah mereka binasakan.
[26]
Setelah itu akan datang suatu generasi umat yang melantunkan ayat-ayat suci
Al-Qur’an tetapi hanya terbatas masuk sampai ke tulang bahunya saja, tidak
meresap ke lubuk kalbu. Kapanpun bunyi sangkakala [munculnya orang mulia],
tidak akan terdengar oleh mereka, karena jalinannya sudah terputus, kecuali
yang nampak di hadapan mereka adalah Al Masih yang Palsu.
[27]
Cobaan Yang Terakhir Dan Sangat Berat
Alangkah mengerikan dan suatu gambaran yang gelap yang diungkapkan Hadis di
atas, malah mungkin akan lebih daripada itu. Setelah Islam menjadi lemah,
Al Masih Palsu akan datang pada kaum tersebut dan menipu penduduk dunia ini.
Ia nyata-nyata sebagai rajanya Iblis.
Tidak pernah sebelumnya dan tidak akan ada godaan-godaan yang lebih besar daripada
godaan-godaan dari Al Masih Palsu sampai Hari Kiamat.
[28]
Sebelum munculnya Al Masih Palsu, tidak lain yang dirindukan orang-orang yang
beriman adalah kematian.
[29]
Di antara masa diciptakannya Adam dan Hari Kiamat tidak ada lagi yang lebih
berbahaya kecuali Al Masih Palsu.
[30]
Aisah menuturkan, ‘Aku mendengar Rasulullah dalam doanya mohon perlindungan
dari siksaan Ad-Dajjal’ [Al Masih Palsu].
[31]
Menurut orang kepercayaan, Nabi Abu Hurairah, Nabi Muhammad,
saw., selalu
mengatakan, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadaMu atas siksa kubur, siksa
Neraka...dan cobaan dari Al Masih Palsu.
[32]
Menurut suatu riwayat yang dituturkan Hasifah diberitakan bahwa ‘...bila
Al Masih Palsu muncul bukan saja yang hidup, mereka yang di dalam kubur pun
akan percaya kepadanya.
[33]
Dia [si Dajjal] akan muncul antara Siria dan Irak di mana akan menyebarkan
kejahatan atau menipu kiri kanan....Ia akan mendatangi orang-orang dan mengajaknya
masuk agama atau kepercayaan yang salah dan akan meyakinkannya dengan memerintah
langit untuk menurunkan hujan di bumi untuk menumbuhkan hasil bumi, dan di senja
hari ternak-ternak mereka akan bersuara girang tanda kenyang dan kantung-kantung
susunya penuh, dengan perutnya buncit dan gendut. Kemudian, terus menghampiri
orang lainnya seraya mengajaknya, tetapi mereka akan menolaknya dan begitu dia
ditolak ia akan meninggalkan mereka dengan suatu kemarau panjang sehingga mereka
menjadi miskin. Ia akan berjalan kembali ke tanah yang gersang tadi seraya
berucap ‘Keluarkanlah kekayaan dari perutmu’ dan kekayaan dari perut
bumi akan keluar dan bertumpuk di hadapannya seperti kumpulan lebah. Kemudian,
ia memanggil seorang pemuda yang penuh semangat dan ia ayunkan sebilah pedang
membelah pemuda tersebut menjadi dua dan ia pisahkan belahan badannya tersebut
jauh-jauh. Setelah itu ia memanggil pemuda tersebut dan pemuda tersebut
hidup kembali dengan badannya yang utuh menghampirinya sambil tertawa dengan
muka penuh keceriaan. Dan pada saat inilah Allah akan mengirimkan Isa
Al Masih, anaknya Maryam, dan ia akan turun dari suatu menara putih mesjid di
sebelah timur Damsyik dengan berpakaian berlapis dua, warna kuning muda hasil
celupan safron seraya merentangkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat.
Ketika ia merundukkan kepalanya, butiran keringat berjatuhan dan begitu menengadahkan
kepalanya, butiran seperti mutiara berhamburan di sekitarnya. Setiap orang
yang kafir akan mati seketika begitu mencium bau dirinya dan napasnya hanya
sebatas jarak pandangnya. Ia kemudian akan mencari si Dajjal sampai menangkapnya
di gerbang Ludd dan membunuhnya. Orang-orang yang dilindungi Allah akan
menghampiri Isa, anak Maryam, dan ia akan mengusap muka mereka seraya memberitakan
derajat mereka di Firdaus.
[34]
Si Dajjal akan muncul....Ia bisa menyembuhnkan orang buta dan kusta dan bisa
menghidupkan kembali orang mati. Ia akan menyatakan kepada umat manusia,
‘Aku adalah Tuhanmu.’ Bila orang mengakuinya ‘Engkau adalah
Tuhanku,’ ia sesungguhnya sudah tertipu.
[35]
Si Dajjal memiliki dua buah gunung. Gunung yang satu penuh dengan pohon-pohonan,
buah-buahan dan air, sedangkan gunung satunya lagi berasap dengan api yang menyala.
Kemudian si Dajjal berkata [tentang kedua gunung tersebut], ‘Yang satu
adalah Firdaus dan yang satu lagi adalah Neraka yang sangat panas.
[36]
Kepedihan dan kesengsaraan karena si Dajjal akan sangat berat, di mana Tuhan
akan memerintahkan syetan-syetan dari timur dan barat dan syetan-syetan itu
akan berkata kepada dia [si Dajjal], ‘Kami adalah permbantumu yang setia
menjalankan perintahmu.’ Dan si Dajjal akan balik mengatakan ‘Ayo,
cepat-cepat katakan kepada mereka bahwa aku adalah Tuhan dan aku telah datang
kepada mereka memberikan Firdaus dan Neraka-Ku.
[37]
Allah tidak bermata satu dan, Lihatlah!, si Dajjal itu, buta mata kanannya
dan bentuk matanya itu mirip buah anggur yang terapung di air.
[38]
Abdullah Bin Umar mengatakan bahwa Rasullah berdiri tegak di antara umatnya
dan memuji kebesaran Allah, dan begitu ia menyebutkan si Dajjal, ia berkata:
‘Aku peringatkan kepadamu akan si Dajjal dan tidak ada satu pun nabi yang
tidak memperingatkan atas tipuan si Dajjal—perhatikan apa yang dicontohkan
Nabi Nuh—tetapi ada satu yang belum dinyatakan para nabi kepada umatnya.
Kalian mesti mengetahui bahwa ia [si Dajjal] bermata satu sedangkan Allah yang
Maha Kuasa dan Maha Besar tidak bermata satu....Di antara kedua matanya akan
tertulis hurup [kata]
kafir [yang menginkarkan imannya] dan setiap orang
yang membenci perbuatan si Dajjal akan mampu melihat hurup tersebut, begitupun
orang Muslimin akan bisa melihatnya.
[39]
Yang Muncul Di Hari Kiamat
Gambaran yang begitu mengerikan atas kuasa Al Masih Palsu, digambarkan dalam
Hadis dan disertai pula dengan mengutarakan bahwa Tuhan akan mengirimkan seseorang
yang akan menghancurkan si Dajjal: orang tersebut adalah Isa Al Masih.
Ia akan muncul kembali ke dunia sebelum terjadinya Hari Kiamat.
Atas kuasa Allah, Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia untuk menegakkan keadilan.
[40]
Hari Kiamat tidak akan datang sampai Isa, anak Maryam, turun kembali ke dunia
sebagai Hakim yang Benar dan Pemimpin yang Adil [
Imam].
[41]
Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia sebagai Hakim dan Pemimpin yang Adil....Ia
akan mendatangi kuburanku dan menyalamiku dan aku akan membalas salamnya.
[42]
Lewat kuasa Dia yang memegang rohku di tangan-Nya, Isa, anak Maryam, akan turun
di antaramu yang merupakan Hakim dan Pemimpin yang Adil.
[43]
Tidak ada seorang pun yang diberi kuasa untuk melenyapkan Al Masih Palsu kecuali
Isa, anak Maryam.
[44]
Allah akan membunuh Al Masih Palsu...dengan tangan Isa, anak Maryam.
[45]
Suyuti menguraikan suatu Hadis yang menggambarkan Al Masih Palsu yang menipu
banyak orang dengan kekuatan mujizatnya. Ia juga menambahkan:
Si Dajjal akan menuju Baitul Makdis dan naik ke gunung Afiq. Sementara kaum
Muslimin mengarahkan panah-panahnya kepada si Dajjal, tiba-tiba bayangannya
menutupi pandangan mereka. Orang-orang yang paling gagah berani dan berpangkat
tinggi mulai bersujud kepadanya, yang lainnya ada yang terkesima duduk lapar
dan pingsan. Di saat itu mereka mendengar suatu suara berteriak, ‘Bantuan
segera datang kepadamu!’ Orang-orang Muslim kemudian mengucapkan syukur:
‘Inilah suara manusia sejati.’ Kemudian, bumi akan terang benderang
disinari Nur Ilahi dan Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia....Isa akan membunuh
Al Masih Palsu dan tidak ada seorang pun pengikutnya yang bersembunyi di belakang
benda apapun karena benda itu akan berteriak dan berkata, ‘Di belakangku
ada seorang pengikut Al Masih Palsu!’...Kemudian orang-orang akan hidup
selama empat puluh tahun. Tidak akan ada seorang pun yang akan mati
dan mereka tidak akan sakit. [46]
Isa, anak Maryam, akan datang kembali dan ketika Al Masih Palsu melihatnya,
ia akan mencair seperti lilin. Dan Isa akan membunuhnya.
[47]
Al Masih Palsu tidak akan meninggalkan tempatnya di bumi, karena di situlah
tempatnya dan ia akan berputar-putar berjalan kaki di sana, hanya ia tidak akan
menginjak Mekah dan Medinah. Kemana pun ia mencoba masuk, para malaikat
akan menyambutnya dengan pedang....Ia akan datang ke bukit-bukit merah dan kota-kota
di sekitar tempat itu akan bergetar tiga kali...dan hari itu akan dinamakan
Hari Keselematan....Kemudian, ia ditanya: ‘O Rasullah! Di manakah
orang-orang Arab di saat itu?’ Ia berkata, ‘Orang Arab pada
waktu itu hanya sedikit...dan ketika Isa melihat si Dajjal seketika ia hancur
seperti garam larut di dalam air dan ia lari tunggang-langgang kabur...tetapi
Isa akan membunuhnya.
[48]
Al Masih Palsu...memiliki dua sungai. Yang satu sarat dengan api yang
menyala-nyala dan yang satu lagi adalah mengalirkan air putih....Apabila salah
satu darimu bertemu dengannya, biarkan dia menutup matanya dan minum dari sungai
yang mengalirkan api, buat dia itu adalah air yang dingin. Tetapi, hati-hati
dengan sungai yang satu lagi! Aliran sungai berair putih sebenarnya merupakan
tipuan....Ia akan datang dan membunuh sepertiga orang Muslimin, sepertiganya
lagi akan ia taklukkan dan ia sisakan sepertiganya lagi. Orang-orang yang
beriman akan saling berbicara....‘Sembahyanglah sampai subuh dan cepatlah
berdoa. Segera setelah itu, hadanglah musuhmu.’ Dan ketika
mereka bangkit untuk sembahyang, Isa, anak Maryam, turun kepada mereka dan menjadi
imam sembahyang. Setelah selesai sembahyang, Isa mengatakan: ‘Sudahlah,
pergi sekarang; biar aku yang menghadapi musuh Allah ini.’ Kemudian,
Al Masih Palsu itu hancur.
[49]
Kalifah Umar suatu waktu memohon kepada Nabi Muhammad,
saw., untuk membunuh
seseorang yang bernama Al-Salad (ia mencurigai dia sebagai Al Masih Palsu).
Akan tetapi, Nabi Muhammad,
saw., berkata:
Apabila memang dia orangnya, kamu tidak bisa mengalahkannya. [50]
Di bagian lain Nabi Muhammad,
saw., mengatakan:
Apabila ini memang orangnya, kekuatanmu tidak setara, karena hanya Isa, anak
Maryam, yang mampu menandinginya. [51]
Anak Maryam akan turun ke dunia sebagai Hakim yang Adil. Ia akan mendirikan
kebenaran dan keadilan....Kemudian permusuhan, kebencian, dan kedengkian akan
musnah dan ia akan menyerukan orang-orang untuk menerima wang tetapi tidak seorang
pun akan menerimanya.
[52]
Diriwayatkan Nabi Muhammad,
saw., mengatakan: ‘Allah tidak akan
mengecewakan suatu bangsa. Aku yang pertama dan Isa yang terakhir dari
bangsa itu.
[53]
Tidak ada nabi atau utusan Allah di antara aku [Muhammad] dan Isa, hanya Isalah
yang akan mengungguliku di bangsaku setelah aku.
[54]
O umat manusia! Aku tiada lain hanya manusia biasa. Aku mengingatkan
engkau kepada Allah....Hari Kiamat tidak akan datang sampai munculnya tiga puluh
pembohong. Dan yang terakhir adalah Al Masih Palsu yang akan mengaku dirinya
sebagai Tuhan....Isa, anak Maryam, akan datang dan Allah akan menghancurkan
Al Masih Palsu itu....Kemudian, setelah serangan demi serangan kematian menggugatmu
(yakni, terlambatlah sudah bagi siapa pun untuk bertaubat.)
[55]
...Dan sementara mereka sibuk membagi-bagikan hasil rampasan perang, setelah
mereka menggantungkan pedangnya di atas pohon zaitun, Iblis berseru sambil mengatakan:
‘Si Dajjal telah menggantikanmu di keluargamu.’ Mendengar suara
itu, mereka pergi dan ternyata itu tidak benar. Dan begitu mereka sampai
di Siria, si Dajjal telah pergi. Kemudian, sementara mereka bersiap-siap
untuk berperang dan membagi-bagikan ke pangkatan, waktu sembahyang tiba.
Dan Isa, anak Maryam, turun dan menjadi imam sembahyang. Ketika musuh
Allah melihat Isa, ia akan hancur seperti garam larut di dalam air....Tetapi
Allah akan membunuh si Dajjal dengan tangan Isa. Dan ia akan menunjukkan
darahnya [si Dajjal] di pisau dia [Isa].
[56]
Meskipun ada Hadis yang mengutarakan kematian Isa dan pemakamannya setelah
kemunculannya kembali, uraian keseluruhan Hadis menunjukkan justru sebaliknya,
seperti boleh dilihat pada karangan ini (lihatlah juga kepada bagian keempat
dari buku seri ini.)
‘O Rasulullah! Apa yang akan terjadi setelah si Dajjal?’
Ia mengatakan, ‘Isa, anak Maryam.’ Kemudian saya bertanya
lagi, ‘Apa yang terjadi setelah Isa, anak Maryam?’ Ia mengatakan,
‘Jika seorang manusia mempunyai seekor anak kuda, ia tidak mampu menungganginya
sampai Hari Kiamat datang. [57]
Setelah Hari Kiamat
Ketika Isa menghancurkan Al Masih Palsu, Hari Kedamaian dan Kesolehan akan
datang. Hadis menunjukkan bahwa apapun yang hidup di saat itu akan menikmati
berkah dan kebahagiaan yang agung.
Isa akan turun di atas Gunung Afiq sebagai Pemimpin Panutan dan Hakim yang
Agung dan Adil....Ia akan membunuh Al Masih Palsu...dan menegakkan damai di
bumi...sehingga andaikata seorang manusia bertemu seekor singa, singa itu merasa
tidak terganggu sedikit pun, begitupun andaikata seseorang memegang ular berbisa,
tidak akan mematuknya. Bumi akan menyuburkan tanaman seperti saat Nabi
Adam hidup di bumi ini dengan aman tenteram. Orang-orang di dunia akan
percaya kepadanya dan hanya ada satu agama.
[58]
Betapa bahagianya orang yang hidup setelah kedatangannya kembali Isa Al Masih!
Langit akan setia menurunkan hujan dan bumi subur dengan tanaman yang menghasilkan
dan bermanfaat, meskipun kamu menaburkan benih di atas sebuah batu yang licin.
Manusia dengan singa hidup berdampingan tanpa saling membunuh; menginjak ular
berbisa sekalipun tidak berbahaya....Tidak akan ada kebencian atau permusuhan.
[59]
Isa, anak Maryam, akan menjadi penguasa yang adil dan bijaksana di atas seluruh
bangsa....Permusuhan dan kebencian akan menghilang....apa saja yang bersengat
akan kehilangan sengatnya, sehingga anak-anak boleh bermain-main dengan ular
berbisa tanpa terluka dan singa pun menjadi jinak. Serigala akan seperti
anjing di antara domba, dan seluruh dunia akan sarat dengan perdamaian seperti
sebuah bejana yang terisi air. Perang akan berakhir, bumi akan seperti
sebuah piring perak. Tanaman akan berbuah seperti di saat Nabi Adam hidup,
sehingga sekelompok orang akan berkumpul bersama mengelilingi sepiring buah
anggur yang manis dan segar, dan mereka akan puas. Sapi jantan akan murah
sekali, begitu juga kuda-kuda. Kemudian, umat manusia akan berkata: ‘O
Rasulullah, apa yang membuat kuda-kuda menjadi murah?’ Ia berkata,
‘Karena tidak dipakai untuk berperang lagi.’ Kemudian, mereka
bertanya kembali, ‘Apa yang membuat sapi-sapi jantan sangat murah?’
Ia menjawab, ‘...Karena seluruh muka bumi akan dibajak.’
[60]
Isa, anak Maryam, akan muncul...menempatkan tangannya di atas sayap kedua malaikat...,
ketika ia merundukkan kepalanya, kucuran butiran air dengan indahnya bertaburan
dan begitu mengangkat kepalanya, batu jamrud seperti mutiara yang cantik
berkilauan akan berjatuhan. Sakina ada padanya [atau, ia berjalan atas
Sakina], dan bumi pun mengkerut di hadapannya. Ia akan membunuh Al Masih
Palsu dan orang-orang Nasrani akan mengatakan, ‘Inilah Al Masih Palsu yang
mana kami telah diperingatkan dan sekaranglah Hari Kiamat.’ Dan siapa
pun yang menyentuh Isa, anak Maryam, akan dijadikan orang yang mulia.
Dengan menyentuh Isa, ia akan terhormat. Isa akan mengusap [air mata atau
kesedihan] dari wajah orang [atau, Isa akan mengurapi wajah atau muka orang
dengan wewangian] dan akan memberitakan derajatnya di Firdaus.
[61]
Ketika Isa muncul kembali, sembahyang kepada Allah yang sesungguhnya akan lebih
berarti dari apa pun di dunia ini.
Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia sebagai Hakim dan Pemimpin yang Adil....wang
akan berlimpah-limpah sampai-sampai orang-orang tidak menginginkannya lagi,
dan satu rak‘ah sholat akan lebih berharga daripada dunia beserta seluruh
isinya.
[62]
Mesjid-mesjid akan menengadah begitu Isa Al Masih muncul, karena ia akan datang
kembali...dan bagi orang yang hidup sampai saat kedatangannya akan percaya kepadanya.
[63]
Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia. Ia akan berdoa dan mengumpulkan
umat manusia untuk mengikutinya serta kesolehan ditingkatkannya.
[64]
Isa Al Masih, anak Maryam, akan muncul sebelum Hari Kiamat. Ia membuat
orang-orang menjadi kaya bathinnya bersama dia dan tidak lagi butuh siapa pun.
[65]
Dalam bab selanjutnya, kita akan membahas kesahihan Hadis-hadis tersebut di
atas dalam membentuk citra Isa Al Masih yang telah memikat hati kaum Muslimin
dan Muslimat di Zaman awal pertumbuhan Islam.
BAB 2: PEKERJAAN ISA MEMPERBAIKI KEADAAN DUNIA
Kabar buruk selalu lebih cepat disebarkan oleh mereka yang tidak mengharapkan
tertimpa olehnya. Yang menjadi korban setiap tragedi biasanya adalah orang-orang
yang kurang siap mengutarakan hal-hal yang menghancurkan hatinya dan ini membuat
musuh-musuhnya bersuka ria.
Pada bagian pertama dari setengah bagian Hadis yang ditelaah dalam Bab 1—yang
memuncak dengan timbulnya si Dajjal—terlihat suatu gambaran kondisi dunia
yang betapa gelap. Mereka yang sangat peka akan terjaganya kebenaran enggan
menyebarkan berita tersebut tanpa adanya harapan dan cahaya yang terdapat di
bagian Hadis yang kedua, yakni, mengenai munculnya kembali Isa Al Masih.
Makanya, jelas penyebar Hadis ini merasa siap untuk menghadapi berita seburuk
ini asalkan keadaan tersebut sekadar selaku permulaan dari penyelesaian kejahatan
semua; dan dengan demikian, akhirnya muka bumi boleh terselimuti keadilan
Allah. Biarkan saja kejahatan merajalela, Allah adalah yang Maha Besar
dan Maha Kuasa atas segalanya.
Dalam Hadis-hadis ini diutarakan dua macam keberhasilan yang diemban Isa dalam
kedatangannya kembali ke dunia. Yang pertama adalah tugas memperbaiki
keadaan dunia dari gelap menjadi terang, yang kedua adalah tugas menghilangkan
kejahatan dan ketidakadilan. Dari kedua keberhasilan ini, tercipta harapan
kemenangan terakhir Allah atas kejahatan.
Yang Pertama Yang Harus Diwaspadai: Al Masih Yang Mana?
Tanda-tanda dari Hari Kiamat adalah kepalsuan atau penipuan. Di saat
itu akan banyak orang yang mengaku sebagai Isa Al Masih. Bagaimana kita
bisa membedakan yang asli dari yang palsu?
Pertama-tama, menurut Hadis, Isa akan muncul kembali dari langit, bukan dari
bumi. Ia tidak akan muncul kembali seperti dalam sejarah kelahirannya
seperti sebelumnya. Pada waktu yang lahir dari seorang perawan datang
kembali, ia akan datang sebagai dewasa.
Kedua, Al Masih yang asli tidak akan mengakui dirinya sebagai Al Masih atau
yang diurapi. Kemunculannya dari langit (dari Syurga) dengan kuasa dan
kemuliannya merupakan bukti bahwa ia seorang Al Masih sejati. Seperti
dikatakan dalam Hadis:
Kemudian bumi akan terang benderang dengan Nur Allah....Isa akan membunuh
Al Masih Palsu. [66]
Nur atau cahaya Allah ini tidak hanya menyinari sebagian tempat. Semua
mata manusia akan menyaksikannya pada saat yang bersamaan. Seluruh dunia
akan mengetahui bahwa Isa telah datang kembali, tanpa bantuan alat komunikasi
yang canggih seperti sekarang ini. Orang tidak harus memberitahukan lagi
dengan menyatakan kepada orang lain, dengan berkata ‘Mari, kita lihat Isa
Al Masih’, karena semua orang akan mengetahui di saat yang sama atas kemuliaan
Nurullah atau Cahaya yang Ilahi.
Citra apa atas Isa Al Masih yang telah lekat di benak kaum Muslimin dan Muslimat
di awal pertumbuhan Islam? Mereka dengan tegas menjulukinya sebagai Isa,
anak Maryam, yang dengan terang-terangan menyatakan bahwa Al Masih yang akan
datang adalah Isa yang sama diriwayatkan dalam sejarah. Dengan kata lain,
Isa di masa mendatang dalam benak kalbu mereka bukan Isa yang lebih luar biasa
atau super. Tidak sekali pun mereka menkhayalkan jenis baru Isa Al Masih.
Isa yang mereka yakini mau datang di masa depan adalah Isa yang sama sebagai
kepanjangan dari Isa yang diriwayatkan di sejarah sebelumnya. Andaikata
mereka mau mengada-ada, mereka mungkin juga akan merekayasa seorang Muhammad
atau seorang Musa yang baru sebelum Hari Kiamat dan berperang melawan Al Masih
yang Palsu. Mereka mungkin saja bisa mengada-ada bahwa keberhasilan-keberhasilan
Isa Al Masih sebenarnya berasal dari Idris atau Ibrahim. Tetapi, mereka
sama sekali tidak melakukan hal tersebut. Mereka menyebarkan ceritera-ceritera
tersebut hanya dengan kepercayaan yang sangat lugu dan rendah hati. Mereka
secara jujur dan ikhlas percaya bahwa hanya ada satu orang yang mampu menghalau
kekuasan dan tirani Iblis yang tertanam di hati si Dajjal dan sanggup memperbaiki
lagi suatu keadaan peradaban umat agar percaya kepada keesaan Allah.
Justru iman yang lugu dan ikhlas atas kekuasaan Isa ini yang sekarang akan
kita cermati, dengan menyinggung berbagai dimensi supaya ditemukan kembali citra
yang telah melekat di hati kaum Muslimin dan Muslimat di awal pertumbuhan agama
Islam.
Yang Memiliki Doa-doa Yang Hidup Dan Kekal
Orang Muslim terdahulu menyebarkan Hadis-hadis yang mengutarakan kemunduran
Islam dan dengan kemundurannya itu kesolehan menjadi pudar dan orang-orang soleh
menjadi lebih sedikit. Keadaan terdesaknya kesolehan oleh kejahatan dan
ketidakadilan ini akan mengakibatkan Al-Qur’an diangkat lagi ke langit.
‘Hari Kiamat tidak akan datang sampai saatnya Al-Qur’an kembali ke
asalnya.
[67] ‘Salah
satu keadaan dari tanda-tanda datangnya Hari Kiamat adalah lima puluh orang
berdoa tetapi tidak satu pun dari doa mereka diterima.’
[68] ‘Doa-doa tidak mujarab
lagi, keimanan diganti oleh kekufuran, pemerintahan akan lemah, ketidakadilan
akan sangat dijunjung daripada keadilan.’
[69]
Namun, Muslimin dan Muslimat terdahulu tidak menganggap keadaan ini sebagai
kemenangan kejahatan yang mutlak. Sekali-kali tidak! Dengan harapan
bulat mereka menantikan orang yang, di tengah-tengah dunia yang penuh dengan
doa sia-sia, ‘sanggup memanjatkan doa sebenarnya.’ Inilah yang
akan merangkul kaum yang kecewa, kaum yang lelah, kaum yang tersisikan, dan
inilah yang siap memutarbalikkan gelombang kejahilan serta menegakkan
keadilan.
Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia. Ia akan mendoakan doa-doa terkabul,
manusia dihimpun dan ditingkatkan kesolehannya [
Al-Halal].
[70]
Hal pertama yang akan dilakukan Isa dalam kedatangannya kembali ke dunia adalah
sembahyang. Ia akan menjadi imam sembahyang berjamaahnya orang Muslimin:
...Sementara mereka bersiap-siap untuk berperang dan membagi-bagikan ke pangkatan,
waktu sembahyang tiba. Dan Isa, anak Maryam, turun dan menjadi imam
sembahyang. [71]
Para pengikut yang beriman di Zaman itu mempersepsi Isa sebagai orang yang
rajin sembahyang dan berdoa. Orang yang baru saja datang dari Syurga mesti
tetap berhubungan dengan Syurga; bahkan, Isa berhubungan dengan Allah sebab
baru saja ia di sisi Allah. Dan bagi siapa yang berhubungan dengan Allah
dan menjalankan sembahyangnya, jelas keadaan di sekitarnya mesti berubah.
Tidak hanya mereka melihat Isa Al Masih sebagai satu-satunya orang yang paling
depan bahkan utama dalam hubungannya dengan Allah, mereka juga mempersepsinya
sebagai yang terdekat dengan rakyat. Jadi, ia akan mengumpulkan orang-orang
tersesat dan tertipu, yang berpecah belah bertebaran dimana-mana, dan mereka
yang lemah, miskin terbebani oleh beban-beban kehidupan. Doanya akan sangat
mujarab karena ia dekat dengan Allah. Doa-doanya bagi banyak orang akan
terkabul sehingga kebaikan Allah akan mengalir melalui dirinya.
Orang Yang Meningkatkan Kesolehan Umat
Orang-orang Muslim di awal pertumbuhan agama Islam melihat Isa sebagai sumber
dan perantara antara Allah dan umatnya, karena hanya dengan melalui dia kesolehan
Allah mengalir ke dunia. Orang yang datang dari Syurga akan membawakan
kesolehan yang berasal dari Syurga. Disinilah kerahasiaan keberhasilan
Isa Al Masih bertumpu, apakah dalam tugasnya menghancurkan kejahatan dan ketidakadilan
ataupun memperbaiki keadaan makhluk ciptaan Allah beserta tempat tinggalnya:
seluruh umat dituntunnya kepada Allah dengan doa dan sembahyang untuk menerapkan
kesolehan.
Manusia dijadikan wali Allah [
khalifat, yaitu, wali] di muka bumi ini.
Bahkan, sebelum Nabi Adam diciptakan, Al-Qur’an menyatakan:
Ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ‘Sesungguhnya Aku
akan mengangkat Adam menjadi khalifah di muka bumi.’ Para malaikat
bertanya: ‘Mengapa engkau hendak menempatkan di permukaan bumi orang yang
akan membuat bencana dan menumpahkan darah, sedang kami senantiasa bertasbih
memuji dan menyucikanMu?’
[72]
Untuk menjadi wali Allah, ini berarti manusia memiliki tiga bentuk hubungan.
Yang pertama adalah hubungan
vertikal ke atas dengan Allah Maha Pencipta.
Hubungan ini direfleksikan dalam sembahyang dan berdoa memujinya. Yang
kedua, hubungan
horisontal dengan manusia lainnya, yang dicerminkan
dalam persaudaraan. Dan, yang terakhir adalah hubungan ke bawah, yang
direfleksikan dalam memelihara bumi dan segala aspek lingkungannya, seperti
hubungan dengan pemeliharaan tanaman, binatang dan lain-lainnya.
Ketika Nabi Adam melanggar perintah Allah, ketiga hubungan tersebut menjadi
terputus sampai saat ini. Dan bentuk hubungan yang pertama adalah yang
paling penting. Bila hubungan dengan Allah terputus, hubungan-hubungan
lainnya akan secara otomatis menjadi terputus.
Allah berfirman: ‘Turunlah kalian dari Syurga itu bersama Iblis sekalian,
sebagian mu menjadi musuh oleh yang lain.
[73]
Ceritera kedua anak Nabi Adam menggambarkan bahwa bila hubungan ke atas rusak,
hubungan antara manusia [hablu minanas] menjadi rusak pula.
Maka meluaplah nafsu Qabil untuk membunuh saudaranya. Lalu dibunuhnya,
maka jadilah ia orang yang merugi.
[74]
Sejak itu lebih banyak darah yang tercecer daripada tinta untuk menuliskan
sejarah perseteruan antara orang dengan sesama saudaranya.
Hubungan ke atas merupakan jangkar yang mampu mengamankan semua jenis perhubungan.
Jika Allah tidak lagi dihormati sebagai Tuhan, maka manusia tidak akan diperlakukan
sebagai manusia juga, begitu juga alam lingkungannya.
Dari uraian tersebut di atas bisa juga dikatakan bahwa jika hubungan ke atas
diperbaiki kembali seutuhnya, kedua hubungan lainnya akan menjadi baru lagi.
Justru inilah dilihat oleh pemeluk Islam terdahulu akan bisa dipenuhi oleh Isa
Al Masih.
Gambaran yang dilukiskan oleh umat Muslim terdahulu akan amal soleh Isa Al
Masih tidak kurang dari sempurna. Mereka percaya ia akan memperbaharui
umat manusia dalam tiga aspek: hubungan manusia dengan Khaliknya [
hablu
minalloh], silatu-rahimi manusia dengan sesamanya [
hablu minanas],
dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Hubungan Manusia Dengan Khaliknya: Kenikmatan Awal Yang Syurgawi
Pemeluk Islam terdahulu merasa sangat yakin bahwa saat si Dajjal berkuasa merupakan
Zaman kegelapan yang sangat parah dalam sejarah peradaban umat manusia—suatu
Zaman yang sangat menyiksa bagi orang beriman dan merupakan suatu pukulan terberat
bagi kebenaran.
Belum pernah sebelumnya atau tidak akan pernah ada godaan yang lebih berat
daripada godaan dari Al Masih Palsu sebelum Hari Kiamat.
[75]
Semua ujian atau cobaan yang pernah dialami umat manusia dirasakan tidak begitu
berat dibandingkan dengan saat si Dajjal berkuasa, di mana untuk mempertahankan
keimanan seseorang sepertinya merasakan siksa Neraka. Salah satu Hadis
mengatakan, ‘Akan datang suatu masa di mana orang yang berpegang teguh
dalam imannya akan seperti orang yang sedang memegang erat-erat arang yang membara.’
[76] Rasanya lebih
baik mati: ‘Tiada yang lebih dirindukan oleh orang yang beriman pada waktu
itu daripada kematian.’
[77]
Sebaliknya, pada saat Isa Al Masih datang, para pemeluk Islam terdahulu merasa
yakin sekali bahwa pertahanan iman mereka tidak hanya akan lebih memungkinkan
oleh sebab munculnya kembali dia, akan tetapi kesempatan beribadah pada umumnya
akan dinilai kegiatan yang paling indah dan nikmat dalam kehidupan seorang
pemuja. Tidak akan ada kenikmatan yang bisa menandinginya seperti yang
ada di dunia beserta semua isinya, misalnya, wang, kenikmatan seksual, tanah
dan rumah, anak-anak ataupun kekuasaan.
Anak Maryam akan turun ke dunia sebagai Hakim yang Adil dan pemimpin [
imam]
yang adil dan bijaksana....Satu rak‘ah sholat akan lebih berharga daripada
dunia beserta seluruh isinya.
[78]
Isa, Imam yang Adil, akan memimpin umat dalam sembahyang,
dan puja serta puji bagi Allah akan mengisi hati mereka semua. Karena
dia sebagai suatu suri-teladan atau
Imamat, umat manusia akan mengetahui
kemuliaan Allah, sehingga Allah dan puja serta puji bagi-Nya merupakan panutannya
setiap saat. Dan dengan berbuat demikianlah, umat manusia akan menemukan
dirinya yang sebenar-benarnya, begitu pula pengampunan dan keselamatan akan
mereka terima dari Allah.
‘Satu rak‘ah sholat [mengikuti Isa] akan lebih berharga daripada
dunia beserta seluruh isinya.’ Ini tiada lain merupakan kenikmatan
awal syurgawi, langit akan terbuka dindingnya ke bumi! Manusia yang datang
dari langit akan memikat hati umat dengan memberikan mereka kenikmatan syurgawi.
Bila Isa Al Masih datang, membuat dunia menjadi jauh lebih indah, akan tetapi
satu rak‘ah sholat bagi Allah akan tetap lebih berharga daripada dunia
yang indah dan cantik itu.
Harus diingat bahwa puja dan puji kepada Allah ini bukan karena rasa takut.
Bahasa yang digunakan dalam Hadis-hadis di atas bukan bahasa yang tercipta karena
siksa kubur atau siksa Neraka, tetapi bahasa kecintaan terhadap Allah yang Maha
Kuasa.
Oleh karena itu, menurut umat Muslimin di waktu permulaan perkembangan agama
Islam secara jujur percaya bahwa sembahyang, setelah kedatangan kembali Isa
Al Masih, tidak akan menjadi gerakan badan yang sia-sia, tetapi merupakan kegiatan
ibadah yang sangat menguntungkan di alam jagat raya ini. Pertama-tama,
Isa Al Masihlah akan berdoa atas doa-doa umatnya dan orang-orang pengikutnya
akan menuruti teladannya. Manusia yang tersesat jauh dari Allah akan dikembalikan
lagi kepada Allah. Inilah keberhasilan pertama maupun yang terbesar dari
Isa Al Masih. Manusia diciptakan untuk menyembah Allah. Begitulah
kehendak Allah dari mulanya. Dan Isa Al Masih akan datang memenuhi kehendak
Allah tersebut dan membawa umatnya ke hadirat-Nya, dengan suka cita yang bulat,
hati para pemujanya terisi penuh dengan kehendak Allah yang Maha Agung.
Dari uraian di atas, dirasakan alangkah rindunya kaum Muslimin terdahulu, benar-benar
menginginkan dengan segera kedatangan kembali Isa Al Masih, sehingga mereka
bisa menikmati berkahnya yang ia bawa ke dunia!
Hubungan Antara Manusia: Pedang Yang Tumpul
Sebuah Hadis menyatakan:
Isa, anak Maryam, akan menjadi penguasa yang adil yang memimpin umatku dan
sebagai seorang pemimpin yang benar dan soleh....Permusuhan dan kebencian
akan hilang...dan seluruh dunia akan aman dan damai seperti sebuah bejana
yang diisi air. [79]
Sejak kebangkitan Islam, para pemeluknya sangat merindukan suatu saat di mana
pedang tetap berada di sarungnya untuk selamanya. Pedang bisa menimbulkan
kekuatiran atau meninggalkan
trauma di antara bangsa
atau umat manusia yang diciptakan sesuai citra Ilahi. Akan tetapi, Isa
Al Masih dijanjikan untuk mengakhiri permusuhan dan kebencian yang terlahir
setelah Nabi Adam mengingkari perintah Allah.
Di bagian selanjutnya, Hadis yang dikutipkan di atas mengatakan bahwa di saat
itu kuda menjadi murah harganya karena tidak digunakan lagi sarana perang.
Seandainya kuda menjadi murah, otomatis pedang sama sekali tidak berguna lagi.
Pedang dalam hal ini merupakan simbol kekerasan. Kedatangan Isa Al Masih
bukan saja membawa misi keadilan yang akan membuat semua jenis persenjataan
menjadi barang rongsokan, lebih-lebih seluruh dunia akan benar-benar damai!
Setelah kedatangan Isa Al Masih, kekuasaan manusia yang kadang disalahgunakan
akan digantikan oleh kesolehan yang Ilahi. Tidak lagi akan ditemukan perbedaan
aliran politik, perpecahan, atau faksi tetapi setiap orang hidup dalam kerukunan
dan kedamaian.
Para pemeluk terdahulu merasa yakin bahwa manifestasi kekerasan yang disimbolkan
oleh pedang tidak bisa diakhiri sampai datangnya kembali Isa Al Masih.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad,
saw., mengatakan, ‘Jika pedang
termanifestasi atas umatku, tidak bisa ditanggalkan sampai tibanya Hari Kiamat.’
[80] Hanya Isa Al
Masih sendiri yang mampu menghilangkannya. Oleh karena dialah satu-satunya
yang sanggup menjalinkan kembali hubungan umat manusia dengan Khaliknya, begitu
juga sekaligus dialah yang mampu membina kerukunan antara saudara sesamanya.
Ketika Allah menjadi fokus dan kesukacitaan seluruh umat manusia, seluruh umat
manusia bisa bersatu. Bila salah satu seorang menderita, akan dirasakan
oleh semua. Akibatnya, untuk pertama kalinya manusia akan memenuhi kehendak
Allah untuk mengenal kodratnya sebegai ciptaan-Nya; bukannya mereka membuat
kerusakan di muka bumi lagi, melainkan mereka akan bergabung dengan para malaikat
untuk melantunkan pujinya bagi Allah dan mengakui-Nya sebagai Yang Maha Suci.
Inilah hasil kerja Isa Al Masih. Dialah yang akan menghantarkan alam semesta
ke pintu gerbang di mana unsur makhluk ciptaan Allah selaras dengan kehendak-Nya
semula, sebagaimana ditakdirkan sebelumnya untuk berfungsi secara kodrati demikian.
Di bawah kekuasaan Isa Al Masih, semua umat manusia akan sama derajatnya, karena
Allah telah menciptakannya sama, bukan semata-mata berdaging dan berdarah sama
dari satu keturunan Nabi Adam. Kendatipun demikian, wang suka memutarbalikkan
fakta, di mana derajat manusia sering diukur oleh banyaknya wang yang mereka
miliki. Bila Isa Al Masih datang, keadaan di atas tidak akan demikian,
‘Anak Maryam akan turun ke dunia...dan ia akan menyerukan orang-orang untuk
menerima wang tetapi tidak seorang pun akan menerimanya.’
[81]
Meskipun semua orang akan sama derajatnya, Hadis menyatakan kepada kita bahwa
‘...siapa saja orang yang menyentuh Isa, anak Maryam, akan menjadi orang
yang akan ditinggikan derajatnya.’
[82] Jadi, bukanlah wang yang menentukan nilai atau derajat
manusia, tetapi kesolehannya. Dan setiap orang yang meningkatkan kesolehannya
di dunia juga dapat diartikan sebagai bentuk berkah kesolehan Allah yang bisa
dirasakan semua manusia bagi mereka yang menyentuh Isa Al Masih. ‘Yang
teramat mulia di antaramu di sisi Allah, ialah orang yang lebih bertaqwa [yang
paling soleh dan takut kepada Allah].’
[83]
Bukannya bertengkar memperebutkan wang, orang-orang malah bersaing memperjwangkan
kesolehan dengan cara menyentuh Isa Al Masih. Mujizat inilah yang akan
diperbuat Isa Al Masih.
Pada aspek ketiga ini, terlihat bahwa gambar Isa Al Masih yang tersirat di
hati pemeluk Islam terdahulu juga begitu mempesonakan.
Betapa bahagianya orang yang hidup setelah kedatangannya kembali Isa Al Masih!
Langit akan setia menurunkan hujan dan bumi subur dengan tanaman yang menghasilkan
dan bermanfaat, meskipun kamu menaburkan benih di atas sebuah batu yang licin.
Manusia dengan singa hidup berdampingan tanpa saling membunuh; menginjak ular
berbisa sekalipun tidak berbahaya.
[84]
Pada permulaannya, manusia ini ditempatkan di bumi sesuai dengan perintah Al-Qur’an,
‘Sesungguhnya engkau di sana tidak akan menderita kelaparan, tidak pula
akan telanjang. Engkau di sana tidak akan menderita dahaga, tidak pula mengalami
kepanasan.
[85]
Sejak manusia tidak menurut perintah Penciptaannya, bagaimanapun bentuknya
maka segala sesuatu yang ada di dunia ini akan terus-terusan dalam keadaan bermusuhan
dengan Allah. Oleh karena itu, harus disadari bahwa alam yang tidak bersahabat
merupakan peringatan bahwa manusia masih berada dalam tempat menjauhkan diri
dari Tuhannya yang telah menciptakannya.
Walaupun demikian, pengaruh kuasa Isa Al Masih meluas sampai ke dunia tumbuh-tumbuhan,
binatang dan bumi itu sendiri tempat berpijaknya.
Atas kuasanya,
Apa saja yang bersengat akan kehilangan sengatnya, sehingga anak-anak boleh
bermain-main dengan ular berbisa tanpa terluka dan singa pun menjadi jinak.
Serigala akan seperti anjing di antara domba....Tanaman akan berbuah seperti
di saat Nabi Adam hidup...‘karena seluruh muka bumi akan dibajak.’
[86]
Hadis mengungkapkan
berkah-berkah akan kembali seperti Zaman di mana Nabi Adam hidup. Apakah
ini merujuk kepada masa setelah Nabi Adam mengingkari perintah Allah atau sebelumnya?
Tidaklah mungkin setelah Nabi Adam mengingkari, tetapi yang pasti sebelumnya.
Pada saat itu, Nabi Adam mempunyai kewenangan atas dunia binatang dan ia tidak
terancam kelaparan, karena ia diperintah, ‘Hai Adam! Diamlah disini
beserta isterimu
Hawa, dan makanlah makanan-makanan sepuas hati kalian.’
[87]
Singa, serigala
dan bahkan ular akan mengalami perubahan alamiah, dan kejadian ini tidak akan
terjadi hanya di suatu tempat, tetapi setiap yang namanya singa, serigala dan
ular akan dijinakkan. Di samping itu, bukan hanya dunia binatang yang
akan dirubah atau diperbaiki, tetapi segala sesuatu makhluk yang bersengat akan
kehilangan sengatnya, yang menyiratkan bahwa pada dunia serangga sekalipun kedamaian
akan diberikan. Ini merupakan suatu penciptaan suasana yang baru, bahkan
hampir suatu alam semesta yang baru—tetapi, bukan suatu keyakinan baru
bagi pemeluk Islam terdahulu, sebab mereka percaya (seperti yang akan kita lihat
nanti) bahwa Allah memberikan kuasa kepada Isa Al Masih untuk menciptakan dunia
baru yang tenteram dan damai.
Umat Muslim terdahulu percaya bahwa tugas Isa Al Masih dalam memperbaiki keadaan
dunia akan merupakan hal yang total, sempurna dan menyeluruh sampai ke seluruh
penjuru dunia. Isa Al Masih akan memperbaiki manusia dan alam kembali
seperti keadaan dunia semasa Nabi Adam sebelum dia mengingkari perintah Allah.
Semua jenis
rasa takut akan hilang, sehingga kemudian akan tumbuh rasa takut yang sehat,
yakni, takut kepada Allah. Kerusakan dunia yang telah terjadi akan dikembalikan
lagi kepada keadaan yang utuh seperti sebelumnya. Manusia akan berserah
diri kepada Allah dan alam akan menuruti keinginan manusia, yang menjadi Wali
Allah atau Khalifah-Nya di dunia.
Pada masa
di mana Isa Al Masih berkuasa, manusia pada akhirnya akan menjadi khalifah di
dunia (atau Rahmatan Lil Alamin) dan semua tenaganya, tanpa mendapat rintangan,
akan secara bulat hati menyembah Allah dengan penuh suka cita.
Dengan datangnya kembali, tugas pertama Isa Al Masih adalah pembenahan sedangkan
yang kedua adalah penghancuran. Sakit dan kematian akan merupakan hal
yang lama yang tidak lagi dialami dan si Dajjal akan dihancurkan.
Orang Muslimin dan Muslimat
di Zaman perkembangan awal Islam percaya bahwa pekerjaan Isa Al Masih akan begitu
menyeluruh selama kekuasaannya sehingga ‘tidak akan ada seorang pun yang
akan mati dan mereka tidak akan sakit.’
[88] Bila Isa Al
Masih datang, kematian akan sirna dan penyakit akan menghilang dari dunia.
Hal in sangat konsisten dengan keterangan Hadis yang mengatakan bahwa segala
makhluk yang bersengat akan kehilangan sengatnya. Malah, perubahan yang
akan dilakukan Isa Al Masih termasuk dunia kuman dan virus.
Kitab suci Al-Qur’an
mengajarkan bahwa Isa Al Masih menyembuhkan orang yang sakit dan menghidupkan
orang mati,
[89] padahal di sini disebutkan
bahwa penyakit dan kematian tidak berlaku lagi. Pada waktu kemunculannya
yang pertama Isa Al Masih telah menghidupkan beberapa orang, sedangkan pada
kemunculannya yang akan datang, berjuta-juta orang akan dibikin kebal dari kematian
dan bebas dari rasa ngeri dan takut.
Rasa takut mati merupakan
bentuk pendewaan diri sendiri. Orang yang benar-benar beribadah dengan
ikhlas kepada Allah hanya dikendalikan oleh satu jenis perasaan takut—yang
pada Allah melulu. Orang selalu diperbudakkan oleh apa yang ditakutinya.
Manusia diciptakan untuk menjadi abdi Allah semata; hanya inilah ibadah yang
sejati.
Penyembahan yang demikian
akan benar-benar terjadi bila kematian tidak berlaku lagi dan hal ini akan terjadi
di bawah kekuasaan Isa Al Masih. Keadaan ini bisa dijuluki Firdaus dinyatakan
di bumi. Waktu itu, manusia tidak masuk akal bila menolak melakukan ruqu
untuk menyembah Allah.
Bahkan, akibat kematian
pun akan diperhatikan Isa Al Masih. Kata Hadis: ‘Isa akan mengusap
[air mata atau kesedihan] dari wajah orang....’
[90] Pemeluk terdahulu merasakan
bahwa kepedulian Isa Al Masih bagi yang berduka, terpuruk dan putus asa adalah
suatu anugrah yang tidak kalah pentingnya dibanding anugrah-anugrah lainnya.
Tidak aneh bila Hadis menyatakan, ‘Betapa bahagianya orang yang hidup setelah
kedatangannya kembali Isa Al Masih!’
[91]
Lagipula, Isa Al Masih
akan menghancurkan si Dajjal. Dari semua Hadis, hanya Isa Al Masih lah
yang berperang dengan si Dajjal. Bertempur satu lawan satu—pertempuran
terakhir bahkan yang terbesar dalam sejarah umat manusia sejak Nabi Adam diciptakan
sampai Hari Kiamat.
Yang sangat menarik
untuk dicatat di sini adalah dalam seluruh perkerjaan Isa Al Masih, apakah di
masa lampau maupun masa mendatang, ia hanya membunuh satu orang, yakni, si Dajjal.
Dalam semua Hadis Isa Al Masih tidak terungkap memukul atau melukai satu orang
pun, malahan ia terkenal bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang
mati. Jadi, kalau ia membunuh seseorang, pantas kalau kita terhenyak dan
bertanya, ‘Mengapa dari berjuta-juta orang di dunia ini hanya satu yang
dibunuh Isa Al Masih?’
Jawabannya terdapat
di karakter si Dajjal yang berpengaruh jahat bagi dunia ini.
Selama berabad-abad ini, bila manusia ingkar dari Allah, mereka akan kehilangan
kemampuan untuk melihat dengan jelas atas kebenaran. Mereka menjadi kehilangan
tujuan dan arah sehingga mudah menjadi korban kesalahan dan kejahatan. Bila
orang sudah menganggap hitam sebagai putih, yang putih otomatis akan menjadi
hitam. Bila kebaikan dianggap sebagai kejahatan, kejahatan dengan mudah
akan dengan mulusnya bertahta di atas kebaikan.
Tetapi, meskipun kejahatan
selalu sering terjadi, di Hari Kiamat kejahatan tidak akan ditutup topeng lagi.
Pada saat itu, kejahatan akan berani menyatakan diri secara tulen, sedemikian
rupa sehingga yang paling mencerminkan kejahatan itu, si Dajjal, akan memproklamirkan
dirinya sebagai yang Maha Besar, Maha Bijaksana dan sebagai Tuhan yang Baik.
Betapa kufur dan bohong besar!
Kemunculan si Dajjal akan menimbulkan malam yang paling kelabu dalam sejarah
umat manusia.
Di antara masa diciptakannya Adam dan Hari Kiamat tidak ada lagi yang lebih
berbahaya kecuali Al Masih Palsu.
[92]
Saat itu disebut malam
yang sangat gelap karena manusia akan memilih antara kejahatan yang tidak terhias
dan Allah yang Maha Besar. Meskipun demikian, sedihnya berjuta-juta umat
manusia di dunia ini akan menolak Allah. Bahkan, ‘...mereka yang
di dalam kubur pun akan percaya kepadanya,’
[93] kita diberitahu. Artinya, mereka akan percaya bahwa Al
Masih Palsu adalah Tuhan.
Jadi, mudah dimengerti bahwa Nabi Muhammad,
saw., berdoa, ‘Ya
Allah, aku berlindung kepadaMu atas siksa kubur, siksa Neraka...dan cobaan dari
Al Masih Palsu.
[94] Jelaslah bahwa cobaan dari si Dajjal
sama dengan siksa kubur dan siksa Neraka. Dan kalau hal ini yang dirasakan Rasulullah,
bagaimana orang-orang yang beriman yang biasa-biasa saja bila mereka mesti menghadapi
masalah serupa?
Tetapi, boleh bertanya: ‘Apa yang membuat cobaan dari si Dajjal bisa dibandingkan
dengan siksa kubur dan siksa Neraka?’
Seorang mufasir yang terkenal, Al-Qadi Abu Bakr Ibn Al-’Arabi (543h),
mengatakan bahwa ‘Allah akan membuat si Dajjal menampakkan beberapa kekuasaan
yang bersifat Ilahi’
[95] Dia diberikan kuasa dan kewenangan
atas langit dan bumi, dunia binatang dan tumbuh-tumbuhan:
Ia akan mendatangi orang-orang dan mengajaknya masuk agama atau kepercayaan
yang salah dan akan meyakinkannya dengan memerintah langit untuk menurunkan
hujan di bumi untuk menumbuhkan hasil bumi, dan di senja hari ternak-ternak
mereka akan bersuara girang tanda kenyang dan kantung-kantung susunya penuh,
dengan perutnya buncit dan gendut. Kemudian, terus menghampiri orang
lainnya seraya mengajaknya, tetapi mereka akan menolaknya dan begitu dia ditolak
ia akan meninggalkan mereka dengan suatu kemarau panjang sehingga mereka menjadi
miskin. Ia akan berjalan kembali ke tanah yang gersang tadi seraya berucap
‘Keluarkanlah kekayaan dari perutmu’ dan kekayaan dari perut bumi
akan keluar dan bertumpuk di hadapannya seperti kumpulan lebah. [96]
Bukan hanya
itu saja, tetapi seperti halnya Isa Al Masih yang asli, ia bisa menyembuhkan
orang sakit, membuat orang buta bisa melihat kembali, dan bahkan bisa menghidupkan
orang mati:
Si Dajjal akan muncul....Ia bisa menyembuhkan orang buta dan kusta dan bisa
menghidupkan kembali orang mati. Ia akan menyatakan kepada umat manusia,
‘Aku adalah Tuhanmu.’ [97]
Menurut
Hadis, kerusakan yang dibuat si Dajjal oleh kekuasaannya tidak bersifat lokal,
tetapi ke seluruh dunia. Ia akan menunjukkan mujizat dimana-mana sehingga
bisa mempengaruhi seluruh dunia, kecuali Mekah dan Medinah.
[98]
Bukan hanya
dunia yang akan disihir oleh si Dajjal dengan kekuasaannya yang besar beserta
mujizat-mujizatnya, ia juga akan berupaya menghancurkan semua penentangnya.
Ia akan mempunyai kekuatan sihir yang sangat besar, misalnya apabila bayangannya
menutupi pasukan Muslim sekali pun, daya sihirnya akan membuat tentara yang
terkuat dari mereka bertekuk lutut, tenaganya untuk berdiri menjadi terkuras
sehingga tidak berdaya.
[99]
Sifat yang lebih berbahaya lagi dari kekuasaannya yang besar adalah daya tipunya,
dengan apa ia akan menyatakan dirinya sendiri berhak sebagai Hakim Dunia.
Umat Muslim
terdahulu percaya bahwa Allah akan turun ke tingkat langit bagian bawah untuk
menghakimi dunia:
Seorang penyeru akan panggil dengan hanya satu kali teriakan, ‘Hai orang-orang,
saat Kiamat telah datang.’ Makhluk yang mati maupun yang hidup semua
akan mendengar teriakan itu. Kemudian, Allah akan turun ke tingkat langit
bagian bawah, lalu akan terdengar teriakan ‘Hari ini, kepada siapa kerajaan-Nya?’
‘Kepada Allah, hanya Dialah yang Maha Esa!’
[100]
Langit bagian
bawah apa itu? Kitab suci Al-Qur’an menyatakan, ‘Sesungguhnya
Kami telah mendandani langit [yang terdekat darimu], dengan bintang-bintang.’
[101] Jadi, disitulah
bintang-bintang berada.
Kitab suci
Al-Qur’an juga menyatakan bahwa,ketika Allah menghakimi dunia, Ia akan
datang dan membawa Neraka Jahanam dengannya.
Janganlah [berlaku demikian! Ingatlah]! Bila bumi sudah dihancurkan
dengan goncangan berturut-turut, dan tampak nyata kebesaran Tuhanmu ketika malaikat
datang barisan demi barisan. Dan pada hari itu Neraka Jahanam pun diperlihatkan.
Ketika itu barulah manusia sadar akan [kesesatannya.] Namun apa gunanya lagi
kesadaran baginya?
[102]
Apakah ditunjukkannya
Neraka Jahanam ini akan diperbuat secara fisik atau sebagai manifestasi belaka
boleh diperdebatkan. Para pemeluk Islam terdahulu paham sekali bahwa Allah
lah yang akan menghakimi di atas bumi ini. Sebaliknya, si Dajjal akan
mengakui bahwa ia adalah seseorang yang memiliki kekuasaan untuk menghukum orang
di Neraka atau memberi ganjaran di Firdaus. Menurut Hadis, bila ia menampakkan
diri, orang akan melihat dia membawa ‘dua sungai’ atau ‘dua gunung,’
yang satu akan kelihatan seperti Neraka dan yang satu lagi seperti Firdaus.
Al Masih Palsu...memiliki dua sungai. Yang satu sarat dengan api yang
menyala-nyala dan yang satu lagi adalah mengalirkan air putih....Apabila salah
satu darimu bertemu dengannya, biarkan dia menutup matanya dan minum dari sungai
yang mengalirkan api, buat dia itu adalah air yang dingin. Tetapi, hati-hati
dengan sungai yang satu lagi! Aliran sungai berair putih sebenarnya merupakan
tipuan
[103]
Si Dajjal memiliki dua buah gunung. Gunung yang satu penuh dengan pohon-pohonan,
buah-buahan dan air, sedangkan gunung satunya lagi berasap dengan api yang menyala.
Kemudian si Dajjal berkata [tentang kedua gunung tersebut], ‘Yang satu
adalah Firdaus dan yang satu lagi adalah Neraka yang sangat panas.
[104]
Mereka yang
tidak terkesan oleh mujizat-mujizat si Dajjal akan tertekan memujanya karena
‘Neraka’ dan ‘Firdaus’-nya. Jelas, muslihat si Dajjal
ini merupakan tipuan yang terbesar dalam sejarah umat manusia.
Si Dajjal akan mencoba meniru Al Masih yang sejati. Oleh karenanya, ia
disebut Al Masih Palsu atau Al Masih Pembohong. Ia akan berkuasa atas
alam. Ia akan bisa menyembuhkan yang sakit dan membuat orang buta melihat
kembali. Bahkan, ia akan menghidupkan orang mati.
Perbedaannya,
Al Masih Palsu akan berupaya mengagungkan dirinya, sedangkan Al Masih yang sejati
akan mengagungkan Allah. Al Masih Palsu akan mempengaruhi orang untuk
berbuat jahat, sedangkan Al Masih yang sejati akan menghilangkan permusuhan
dan kebencian dari hati umat manusia.
Jika Al
Masih Palsu bisa menyembuhkan beberapa orang yang sakit dan menhidupkan seorang
yang mati, maka di bawah kekuasaan Al Masih yang sejati, sakit dan kematian
sama sekali tidak akan ada di dunia lagi. Jika al Masih Palsu memiliki
gunung yang dia sebut sebagai ‘Firdaus,’ maka di bawah kekuasaan Al
Masih yang sejati seluruh bumi akan menjadi Firdaus.
Mungkin
perbedaan yang paling besar adalah sumber kekuasaannya. Sumber kekuasaan
Al Masih yang sejati adalah Allah, tetapi Al Masih Palsu kekuasaannya bersumber
dari si Iblis.
Si Dajjal
dinamakan ‘Musuh Allah’
[105] (memang, siapa saja
yang mencoba mengakui dirinya secara bohong bahwa dirinya Tuhan yang Maha Besar
adalah musuh bebuyutan Allah). Ia lebih dekat dengan si Iblis sendiri:
Iblis menempatkan singgasananya di atas air. Dari sana ia mengirimkan
anak buahnya ke bumi. Dan yang paling dekat dengannya adalah yang paling
memperdayakan.
[106]
Jadi, si
Dajjal akan sebagai yang paling dekat dengan si Iblis. Ia adalah menjadi
alat utama si Iblis untuk menyebarkan kejahatan.
Syetan-syetan
dari timur dan barat akan selalu berada dan siap menunggu perintah si Dajjal.
[107] Si Iblis akan mentahbiskan
si Dajjal dengan kekuasannya. Si Dajjal akan menjadi manifestasi paripurna
kekuatan si Iblis dalam bentuk manusia—kekuatan yang sama yang menantang
Allah di masa Nabi Adam hidup.
Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menetapkan saya makhluk sesat, saya
bersumpah untuk [menghalang-halangi] mereka dari jalan-Mu yang lurus.
Kemudian saya akan memperdayakan mereka dengan mendatanginya dari muka, dari
belakang, dari kanan dan kiri. Dan Engkau tidak akan menemui [lagi] kebanyakan
mereka [sebagai golongan] orang-orang yang bersyukur.
[108]
Dalam diri
si Dajjal, si Iblis akan meluncurkan serangannya terakhir untuk menghancurkan
umat manusia.
Di tengah-tengah upaya akhir si Iblis, Allah akan mengirimkan Isa Al Masih
ke dunia. Hadis tertentu mengatakan:
Isa, anak Maryam, akan muncul...menempatkan tangannya di atas sayap kedua malaikat...,
ketika ia merundukkan kepalanya, kucuran butiran air dengan indahnya bertaburan
dan begitu mengangkat kepalanya, batu jamrud seperti mutiara yang cantik
berkilauan akan berjatuhan. Sakina ada padanya [atau, ia berjalan atas
Sakina], dan bumi pun mengkerut di hadapannya.
[109]
Isa Al Masih
diperkenalkan dengan dua malaikat, suatu pertanda jelas sebagai pengantar dari
Syurga. Butiran air dan berhamburnya mutiara dari kepalanya mempertunjukkan
kesegaran dan kemulian seseorang yang baru saja datang dari sana.
Kemudian,
Hadis menyatakan kedatangan Sakina bersama Isa Al Masih. Kata ini disebutkan
dalam Al-Qur’an (2:248). Mufassirin berbeda pendapat mengenai apa
artinya, tetapi seorang mufasir yang bernama Qartaby menyebutkan ada dua Hadis
dari Sahih Muslim yang menunjukkan bahwa Sakina adalah suatu awan atau suatu
ruh/kumpulan malaikat yang berbentuk awan. Di dalam Al-Qur’an juga
kita menemukan ayat-ayat yang berbunyi: ‘Bukankah tiada lain yang mereka
nanti-nantikan [pada Hari Kiamat] kecuali naungan awan bersama malaikat yang
didatangkan Allah....’
[110]
Kesimpulannya,
Sakina adalah awan tersebut yang melambangkan suatu tempat kediaman yang agung.
Memang, menurut
Encyclopedia of Islam, asal-usul kata ini berakar pada
bahasa Ibrani dengan artinya Kediaman-Nya yang Ilahi.
Jadi, Hadis
mengungkapkan kemunculannya kembali Isa Al Masih dengan cara yang begitu kaya
dan prima. Yang kemudian akan diiringi oleh Kemuliaan Kediaman yang Maha
Agung sehingga bumi akan bersinar sebagai Nur Ilahi. ‘Kemudian, bumi
akan terang benderang disinari Nur Ilahi dan Isa, anak Maryam, akan turun ke
dunia....’
[111]
Ungkapan
serupa ‘bumi akan terang benderang disinari Nur Ilahi’ juga disebutkan
sekali dalam Al-Qur’an:
Bumi menjadi terang benderang disinari cahaya Tuhan. Buku catatan Amal
diberikan [masing-masing yang bersangkutan], para nabi dan saksi-saksi ditampilkan
[di muka sidang]....
[112]
Jelaslah,
ada suatu kesamaan antara Al-Qur’an dengan Hadis ini. Dalam Hadis,
dikatakan bahwa bumi akan terang benderang dengan Nur Ilahi dan Isa Al Masih,
anak Maryam, akan turun ke bumi. Dan dalam Al-Qur’an disebutkan bumi
akan terang benderang dengan cahaya Tuhan dan buku catatan Amal akan diberikan
dan ditunjukkan. Dengan kata lain, hanyalah satu peristiwa yang kemuliaannya
setara dengan kemuliaan dan kekuasaan munculnya Isa Al Masih, yaitu, Hari Kiamat
ketika buku catatan Amal akan diberikan.
Jadi, di
dalam Hadis, turunnya Isa Al Masih dari langit ke bumi dan diturunkannya buku
catatan Amal terkaitkan erat. Memang, jelas bahwa kemunculannya kembali
Isa Al Masih pada dasarnya merupakan suatu penghakiman. Ia datang untuk
menghakimi seluruh umat manusia di dunia yang mempercayainya sebagai pengetahuan
tentang terjadinya Kiamat.
[113] Kedatangannya
ke dunia untuk menghakimi menunjukkan kepada seluruh umat dunia bahwa tidak
ada seorang pun yang bisa lolos dari pengadilan akhir Zaman ; sepertinya hal
ketika Al Masih bangkitkan almarhum dan almarhumah dari maut merupakan tanda
bahwa semua orang mati akan hidup kembali guna diadili di Hari Kiamat.
[114]
Shokani
juga mengatakan dalam
Fath Al-Qadeer bahwa ‘kelahiran Isa dari seorang
perawan dan hidupnya kembali setelah dia mati merupakan bukti kebenaran dari
kebangkitan kembali umat manusia di akhir Zaman .’
[115]
Allah yang
pernah mengangkat Isa Al Masih ke hadirat-Nya, memperkenalkannya kembali sebagai
Hakim yang Adil di seluruh dunia dengan semua kehormatan dan kemuliannya:
Atas kuasa Allah, Isa, anak Maryam, akan turun ke dunia untuk menegakkan keadilan.
[116]
Lewat kuasa Dia yang memegang rohku di tangan-Nya, Isa, anak Maryam, akan turun
di antaramu yang merupakan Hakim dan Pemimpin yang Adil.
[117]
Adalah suatu kesimpulan yang sangat gamblang dalam pemikiran Nabi Muhammad,
saw., dan para pemeluk Islam terdahulu bahwa hanya ada satu orang yang
mampu melenyapkan si Dajjal, yakni Isa Al Masih. Isa Al Masih lah yang
diangkat oleh Allah menghadapi malam yang tergelap di dunia.
Padahal,
pada kenyataannya, kedatangan Isa Al Masih bukan semata-mata untuk melenyapkan
si Dajjal, melainkan juga untuk menghakimi dunia dan menbalikkan umat manusia
supaya taat dan menyerahkan diri secara total kepada Allah. Bila si Dajjal
menghalanginya, maka Isa Al Masih terpaksa membasminya terlebih dahulu.
Perhatikanlah
bahwa ia akan melakukannya sendiri. Tidak diungkapkan bahwa Isa Al Masih
akan dibantu oleh nabi lain atau suatu tentara yang bersifat manusiawi atau
barisan malaikat. Apabila Isa Al Masih datang dan menjadi imam sembahyang,
tentara Muslim, meskipun di bawah kekuasaan sihir si Dajjal, akan disadarkan
kembali; walaupun demikian, mereka tidak akan membantu Isa Al Masih dalam pembasmian
si Dajjal. Tugas mereka hanyalah pekerjaan pembersihan setelah Al Masih
Paslu sudah dihancurkan.
Keterangan
Hadis atas bagaimana caranya Isa Al Masih akan menghancurkan si Dajjal merupakan
hal yang mempesonakan sekali. Banyak peperangan di sejarah pernah dimenangkan
oleh pedang dan tombak, pasukan dan perlengkapan, jendral dan kapten, taktik
dan strategi, tetapi masih menimbulkan banyak korban. Namun, peperangan
terbesar dalam sejarah umat manusia ini hanya akan dimenangkan dengan
baru satu pandangan saja.
Ketika musuh Allah melihat Isa, ia akan hancur seperti garam larut di dalam
air.
[118]
Tidak akan
ada babak kedua; bahkan, sebenarnya tidak ada babak pertama! Waktu yang
diperlukan cukup hanya dengan satu pandangan saja dari mata Isa Al Masih.
Apa yang
membuat Isa Al Masih menjadi salah satunya orang yang mampu menghancurkan si
Dajjal? Mengapa Allah mengutus Isa Al Masih untuk tugas ini dan bukan
Nabi Musa atau Nabi Ibrahim atau Nabi Idris?
Sebuah Hadis
mengatakan:
Ketika godaan dianyamkan ke dalam hati seperti suatu helai jerami membentuk
anyaman tikar, suatu titik hitam akan ditetapkan di dalam hati untuk menerima
godaan-godaan itu, dan suatu titik putih yang akan menolaknya. Hal ini akan
terus-menurus berlangsung sampai hati menjadi salah satu di antaranya: apakah
akan putih bersih seperti pualam, di mana tidak terpengaruh oleh tipuan selama
langit dan bumi tetap ada, atau menjadi hitam, kotor, seperti suatu bejana
yang terbalik yang tidak bisa dipakai apapun. Hati yang hitam tidak mengetahui
mana yang adil dan tidak akan mengingkari kejahatan melainkan ternoda oleh
ketamakannya—penuh napsu angkara murka. [119]
Bukhary
mencatat bahwa ‘si Iblis menyentuh setiap anak yang dilahirkan, tetapi
Isa, anak Maryam, tidak tersentuh.’ Dengan kata lain, Isa Al Masih
tidak dikotori, hatinya putih. Oleh karenanya, dialah satu-satunya orang
yang bisa memberdayakan orang-orang yang percaya kepadanya untuk mengatasi godaan
kejahatan.
Sebelum
munculnya Isa Al Masih, dunia akan nyaris berada di tepian jurang kehancuran
rohani total. Dunia akan buta dan menyimpang dari jalan yang lurus.
Ciptaan Allah yang dibuat dengan indahnya, terutama manusia (‘Sesungguhnya
manusia itu telah Kami ciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya’
[120] ) akan membelakangi
Penciptanya yang benar dan mendewakan musuh-Nya. Ini adalah suatu penghinaan
yang terbesar terhadap kemurahan hati Allah sebagai Yang Maha Baik, terhadap
kemuliaan-Nya sebagai Yang Maha Besar, dan terhadap keilahian-Nya sebagai Yang
Maha Esa.
Di saat
ini, orang yang beriman akan bingung, karena ia akan menghadapi pengadilan terbesar
yang pernah orang beriman hadapi. Nabi Muhammad,
saw., memohon
dengan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan perlindung-Nya dari si Dajjal
[121] —orang-orang
beriman akan melakukan hal yang sama. Dan jawaban atas doa tersebut dari
Allah adalah kemunculan kembali Isa Al Masih, karena Isa Al Masih akan datang
dengan bukti-bukti yang nyata tentang identitas Al Masih Palsu: jika si Dajjal
memang yang Maha Besar, maka mustahil Isa Al Masih bisa menghancurkannya; tetapi
jika Isa melenyapkan si Dajjal selama-lamanya, si Dajjal itu bukanlah Tuhan.
Isa Al Masih
akan betul-betul menghancurkan si Dajjal. Suatu hari akan datang saatnya
di mana kedua figur ini akan bertatap muka. Pertempuran antara Al Masih
yang Asli dan yang Palsu tidak akan berlangsung lama, hanya secepat kilat saja.
Si Dajjal, dengan segala pembantunya yang jahat, semua kekuasaannya yang ‘ilahi’,
dan segala kesombongannya yang kufur tidak akan bisa menandingi Isa Al Masih.
Dikatakan bahwa semua kegelapan seluruh dunia tidak bisa menyembunyikan cahaya
sebuah lilin. Si Dajjal tidak akan menemui ‘satu lilin, akan tetapi
orang yang kemunculannya membawakan Nur yang Ilahi.
Kecepatan
dan kemudahan para pemeluk Islam terdahulu dalam memahami bahwa Isa Al Masih
akan menghancurkan si Dajjal merupakan suatu pertanda bahwa Isa Al Masih mendapatkan
tempat yang paling utama di dalam hati dan pemikiran mereka.
Begitu ia menghancurkan si Dajjal, Isa Al Masih akan berkuasa di dunia.
Hadis mengungkapkan bahwa dia adalah manusia bagi seluruh dunia, bukan hanya
untuk satu daerah tertentu. Ia yang milik semua bangsa, bukan hanya orang
Yahudi, Kristen, ataupun Muslimin dan Muslimat. Bukanlah hal yang kecil
bagi seorang manusia untuk memimpin seluruh bangsa, meskipun demikian, akibatnya
dari kedaulatan Isa yang dilihat orang Muslimin yang pertama akan dirasakan
sampai segala pelosok dunia.
Tetapi,
bagaimana dan apa bentuk pemerintahannya? Hadis menyatakannya ia sebagai
Imam—pemimpin agama yang mewakili Allah.
[122] Pemerintahannya bukan suatu bentuk demokrasi tetapi suatu
tataan sosial yang berkiblah ke Allah, yakni, suatu peradaban di bawah Hukum
Allah. Allah lah akan menjadi Penguasa dan kekuasaan-Nya akan disalurkan
lewat orang yang bernama Isa Al Masih.
Di bawah
kedaulatan Isa Al Masih, semua masalah yang sangat kuat berakar—seperti
masalah ras, masalah-masalah nasional dan internasional, dll.—akan melebur.
Hadis menunjukkan macam apa pemerintahan Isa Al Masih ini, yaitu, suatu ketatanegaraan
yang tidak terbatas dan sangat menyentuh segala hal kekuasaannya:
Dan siapa pun yang menyentuh Isa, anak Maryam, akan dijadikan orang yang mulia.
Dengan menyentuh Isa, ia akan terhormat. Isa akan mengusap [air mata atau
kesedihan] dari wajah orang dan akan memberitakan derajatnya di Firdaus.
[123]
Pemimpin-pemimpin pemerintahan dijaga ketat dan tidak bisa seorang pun mendekatinya
kecuali dengan penjagaan yang ekstra kuat. Tetapi, lain halnya dengan
Isa Al Masih. Ia selalu bersama-sama masa orang sehingga ia tidak bisa
didekati orang. Manusia yang berasal dari Syurga datang membagikan kenikmatan
syurgawi kepada semua orang. Isa akan selalu bersedia menemui siapa saja.
Ia bisa didekati dan bahkan disentuh sekalipun.
Selama kekuasaannya,
segala sesuatu akan ditemukan berlimpah ruah. Tetapi, dengan demikian
wang dan semacamnya seperti emas dan batu mulia tidak tidak akan diburu orang.
Satu hal saja yang akan sangat diminati orang: menyentuh Isa Al Masih.
Lagipula,
ia tidak akan melarang orang yang tidak bersih atau orang jelata untuk menyentuhnya.
Justru untuk mereka ia datang, untuk membuat mereka bersih dan meninggikan derajat
sosialnya. Isa Al Masih tidak terancam atau dinajiskan jika disentuh oleh
orang-orang yang terbwang dari masyarakat melainkan ia merasakannya sebagai
manusia yang berharga dan penting. Seperti sinar matahari yang jatuh menyinari
tempat yang terkotor tetapi tidak kena kotoran tersebut, begitu juga Isa
Al Masih kesuciannya tetap tidak tersentuh.
Dengan menyentuh Isa Al Masih, kata Hadis, penjunjungan akan didatangkan.
Tetapi, bagaimana sifat penjunjungan? Apakah bernilai keduniawian?
Tidak. Sifatnya agak merupakan penjunjungan spirituil.
Di bawah
pemerintahan Isa, nilai spirituil orang akan meningkat. Begitu orang menyentuh
Isa Al Masih, ia akan membagikan rasa kesucian bagi mereka sehingga mereka akan
secara rohani tergolong ‘sebagai yang paling dijunjung.’ Pada
saat itu pun, mereka akan dikelompokkan menjadi ‘orang suci.’
Menyentuh
benda yang suci atau tempat pemujaan merupakan suatu kebiasaan keagamaan di
semua agama. Tetapi, bila Isa Al Masih datang, ia adalah yang harus disentuh.
Dialah yang menjadi pusat praktek keagamaan, dan berkah dari Syurga akan mengalir
melaluinya—bukan hanya untuk menyembuhkan orang yang sakit, tetapi kesolehannya
dan kesuciannya yang membuat hati orang merasa rukun di hadapan Allah.
Isa Al Masih
meninggikan derajat manusia dan, berdasarkan itu, memulihkan nilai mereka di
hadapan Allah. Inilah mengapa kesempatan untuk menyentuh Isa Al Masih akan sangat
dihargai.
Isa Al Masih juga akan menyekakan [air mata atau kesedihan] muka-muka orang.
Di tempat lain kita baca bahwa, oleh karena Isa Al Masih, ‘apa saja yang
bersengat akan kehilangan sengatnya’
[124] Hal ini bisa berlaku baik secara
jasmani maupun secara rohani. Segala sesuatu yang secara fisik mempunyai
sengat dan digunakan kepada manusia maka akan menghilang. Contohnya, pedang
akan hilang dan ular tidak akan lagi menggunakan giginya yang tajam, tetapi
akan menjadi binatang peliharaan.
Begitu juga,
setiap orang yang memiliki sengat secara spirituil yang telah digunakan terhadap
orang lain, sengatnya itu akan hilang. Contohnya, lidah manusia yang bisa
menjadi lebih bersifat merusak dibandingkan bisa ular akan hilang sengatnya
karena hati manusia akan kehilangan sifat permusuhan dan kebenciannya.
Sama halnya
dengan kuburan, yang akan hilang sengatnya. Kepahitan karena kehilangan
nyawa akan hilang. Bau busuknya kematian akan dikuburkan.
Hadis di atas mengungkapkan pula aspek lain dari pribadi Isa Al Masih: ‘Ia
akan memberitakan derajatnya di Firdaus.’
Al-Qur’an
mengatakan bahwa Isa Al Masih mempunyai kemampuan mengetahui rahasia pribadi
orang mengenai hidup orang-orang. ‘Lagipula aku dapat memberitahukan
kepada kalian apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian
masing-masing.’
[125]
Akan tetapi,
menurut Hadis, Isa Al Masih juga mengetahui masa depan dan keadaan akhir orang.
Ia akan memberitakan orang-orang akan derajatnya di Firdaus, apakah tinggi atau
rendah, sebelum mereka berdiri di hadapan Allah di Hari Penghitungan.
Begitu ia menghidupkan orang mati atas seijin Allah, ia juga akan menceritakan
orang-orang kedudukannya di Firdaus atas seijin Allah juga. Oleh karenanya,
Hadis menyatakan bahwa kemunculannya kembali sebagai suatu Pengadilan yang Adil.
Keadilannya akan agung. Allah akan memberikannya kekuasaan dan hikmah
memecahkan masalah, berhubungan dengan manusia dan lain-lain dalam menerapkan
keadilan yang agung dari Allah sendiri.
Rasullah dan para pemeluk Islam terdahulu pasti lama merenungkan kerja dan
teladan pribadi Isa Al Masih. Renungan ini akhirnya menjurus pada suatu
kerinduan untuk bisa bertemu dengan Isa Al Masih. Nabi Muhammad,
saw.,
sendiri rindu sekali untuk bertemu Isa Al Masih di saat kemunculannya kembali:
Harapanku bila diberikan panjang usia adalah ingin bertemu Isa Al Masih, tetapi
bila kematian cepat menjemputku, tolong kepada orang yang bisa bertemu dengannya
menyampaikan salamku.
[126]
Pera pemeluk
Islam terdahulu pasti merasakan kerinduan yang sama. Hal ini dengan indahnya
terdapat dalam Hadis berikut:
Isa Al Masih, anak Maryam, akan muncul sebelum Hari Kiamat. Ia membuat
orang-orang menjadi kaya bathinnya bersama dia dan tidak lagi butuh siapa pun.
[127]
Dalam bahasa
Arab, secara harfiah Hadis ini berbunyi sebagai berikut: ‘Isa Al Masih,
anak Maryam, akan muncul sebelum Hari Kiamat, dan bersamanya, biarkan orang-orang
jangan bersama orang lain lagi.’ Meskipun kerja Isa Al Masih akan
banyak sekali dalam berbagai segi, bahkan dengan meliputi pula ketertiban semua
ciptaan Allah, yang paling mengharukan adalah bahwa hanya ia sendiri yang akan
bisa memperbaharui manusia untuk kembali lagi kepada Allah. Jelas, dengan
bagian dari perkerjaannya itu, umat manusia akan merasa benar-benar puas.
Maka, jika
Isa Al Masih bersama mereka, siapa yang akan menentang mereka? Si Dajjal,
kubur, siksaan Neraka: semuanya itu tidak berarti di hadapan dia!
Bersama manusia ini, yaitu Isa Al Masih, mereka boleh berjalan melalui lembah
kematian tanpa takut bahaya.
‘Sebelum
Hari Kiamat’ adalah merupakan kalimat kunci untuk memahami kepuasan yang
utama yang akan orang alami bersama Isa Al Masih—sebab, ia mempersiapkan
mereka untuk Hari Kiamat itu. Karena hasil pekerjaan Isa Al Masih, wajah-wajah
mereka akan bersih dan cerah pada hari itu, ceria penuh kegembiraan. Apa
yang boleh kita rindukan sebelum Hari Kiamat selain hati kita boleh penuh dengan
kesukacitaan ibadah yang hanya terdapat di tangan Allah? Pada hari itu,
sembahyang tidak akan bersifat mekanistis melainkan akan merupakan pengalaman
agamis yang sangat pekat, semacam rasa pendahuluan Firdaus. Dengan ini,
bagi para pemeluk agama yang benar-benar beriman, Firdaus bukanlah lagi sesuatu
yang asing untuk dinikmati atau dialami.
Biarkan
Hari Kiamat datang jika hati bisa benar-benar mengalami perasaan ‘satu
rak’ah sholat akan lebih berarti daripada dunia ini dengan segala isinya.
[128]
Setiap nabi datang sekali saja ke dunia dan setiap nabi datang untuk memperingatkan.
Kemudian, tugasnya selesai di situ. Isa Al Masih juga sama datang memperingatkan,
tetapi, tugasnya tidak selesai sampai situ. Isa Al Masih datang dua kali,
tetapi pada kedatangan yang keduakalinya, tidak akan ada peringatan.
Setiap nabi
datang ke dunia untuk memperingatkan bangsanya menghindari dari tipuan si Dajjal.
[129] Hanya Isa lah yang akan menghancurkannya.
Setiap nabi
datang menaburkan benih dengan harapan bahwa suatu ketika orang akan menyembah
Allah dengan segenap hatinya. Hanya Isa lah yang akan menuainya bagi Allah.
Setiap nabi
datang dalam waktu yang berbeda. Isa Al Masih akan datang setelah mereka
yang lainnya datang—di akhir Zaman —untuk menamatkan Zaman dan mengantarkannya
pada kekekalan.
Setiap nabi
datang sesuai takdir Allah, dan meninggal dunia dengan harapan bahwa suatu hari
akan datang di mana segala sesuatunya berada dalam pengendalian Allah.
Isa Al Masih menggenapkan buraman ini secara sempurna.
Kalau begitu,
apakah Isa Al Masih memiliki dua amanah datang ke dunia ini? Atau hanya
satu saja yang terdiri dari dua bagian? Amanahnya hanya lah satu.
Pemunculannya yang kedua tidak tanpa akar. Pembenahan manusia yang total
ini agar mereka dikembalikan kepada Allah bukanlah pekerjaan yang baru, sekadar
sesuatu baru yang dimulai ketika dia datang kembali. Ia nampak pertama
kali dengan bukti yang sangat jelas untuk mengajak orang menyembah Allah; dalam
kemunculannya kembali ia akan menyelesaikan apa yang ia mulai dalam kedatangannya
yang pertama kali itu.
Kedatangannya
pada akhir Zaman , dengan kita makin dekat dengannya berdasarkan waktu yang
mutlak menjelang, berarti menghindarinya adalah suatu hal yang mustahil.
Memang benar, sejarah membuktikan ia adalah orang yang paling susah dihindari
dari semua orang yang pernah hidup di dunia ini.
Dari pembahasan Hadis kita dalam tiga bab di atas, adalah jelas bahwa para
pemeluk Islam di awal perkembangan Islam, termasuk Nabi Muhammad,
saw.,
sendiri, sangat menghormati sekali Isa Al Masih. Dengan hanya seketika
dan dengan mudahnya mereka memahami bahwa Isa Al Masih akan melenyapkan si Dajjal,
di samping memperbaharui secara menyeluruh semua ciptaan Allah, hal ini merupakan
suatu pertanda bahwa mereka begitu tinggi menempatkan Isa Al Masih dalam pikiran
dan lubuk hatinya.
Jika kita
kumpulkan kesan-kesan yang telah kita dapatkan sampai saat ini tentang kedatangan
kembali Isa Al Masih, maka bisa dirangkum menjadi kesimpulan-kesimpulan sebagai
berikut:
- Di Hari Kiamat, kejahatan akan merajalela di dunia di mana Islam akan luntur
dan Al-Qur’an akan kembali ke langit. Doa-doa mati, tidak terjawab atau
terkabul.
- Si Dajjal akan muncul menipu manusia di dunia. Tipuannya akan merupakan
yang terbesar menyerang kebenaran yang hak dari Allah di setiap saat. Orang-orang
yang beriman lebih merindukan mati untuk menghindari cobaan si Dajjal di mana
kekuasaannya sangat besar sampai-sampai mereka yang ada di dalam kubur pun
beriman kepadanya.
- Orang yang akan menguasai si Dajjal haruslah orang yang lebih kuat darinya.
Orang tersebut adalah Isa Al Masih, yang akan dikirim Allah dari Syurga untuk
tujuan ini.
- Ketika si Dajjal melihat Isa Al Masih, ia akan larut seperti garam larut
dalam air. Isa Al Masih akan menghancurkan kekuasaan kejahatan yang terbesar
dalam sejarah umat manusia ini dengan sekali pandang saja.
- Setelah ia menghancurkan si Dajjal, Isa Al Masih akan memutarbalikkan arus
kejahatan ini dan meningkatkan kesolehan manusia. Di dunia yang sarat dengan
doa-doa yang tidak terkabul, ia akan ‘sanggup memanjatkan doa sebenarnya’
yang boleh memulihkan hati umat manusia. Ia akan menghakimi dan memperbaharui
keadaan dunia.
- Isa Al Masih akan mengambil alih kepemimpinan politis dan rohani di seluruh
dunia. Ia akan tetap mempertahankan kesucian dan memimpin sembahyang yang
benar. Di bawah kekuasaannya, kebencian dan permusuhan akan hilang, penyakit
dan kematian akan lenyap, dan alam semesta akan diperbaharui dengan keselarasan
yang sempurna.
- Isa Al Masih akan melaksanakan pekerjaan ini sendiri tanpa bantuan orang
ataupun malaikat.
- Isa Al Masih akan menjadi sumber rahmat dan kebahagiaan bathin bagi semua
orang yang menyentuhnya. Oleh karena itu, kerinduan orang-orang yang sangat
dalam untuk memuja maupun mengabdi kepada Khaliknya akan dipuaskan sepenuh-penuhnya,
dan pada waktu itu, Allah akan menerima semua penyembahan sejati yang layak
diperoleh-Nya.
Singkatnya,
bila Isa Al Masih turun dari langit, bumi akan terang benderang dengan Nur Ilahi.
Orang-orang yang beriman terdahulu dengan jelasnya melihat hari-hari di mana
Isa Al Masih akan datang kembali ke dunia yang sangat cantik dan agung serta
mulia—Firdaus yang mendatang di bumi .
Kesemuanya
yang diungkapkan tersebut akhirnya meninggalkan suatu pertanyaan besar.
Jika Allah telah memilih Isa Al Masih sebagai Wali-Nya di bumi untuk semua hal
yang diuraikan, maka, siapa sebenarnya Isa Al Masih?
Mesjid-mesjid memberikan Isa Al Masih suatu sambutan yang tidak lazim.
Suatu Hadis mengatakan:
Mesjid-mesjid akan menengadah begitu Isa Al Masih muncul, karena ia akan datang
kembali...dan bagi orang yang hidup sampai saat kedatangannya akan percaya kepadanya.
[130]
Ini sambutan yang luar
biasa! Semua mesjid di dunia membungkuk, menghormati Isa Al Masih.
Pada saat mata orang
menjadi buta dan pikirannya tertipu, batu-batu mesjid akan menyerahkan penghargaan
yang sepantasnya kepada Isa Al Masih. Dan mengapa tidak? Jika para
malaikat disuruh menyembah dan membungkukan dirinya kepada Nabi Adam—yang
kemudian mengeluarkan manusia dari Firdaus—makanya betapa harus lebih besar
mereka menyembah orang yang membawa kembali manusia ke Firdaus. Begitupun
mesjid-mesjid tidak akan segan untuk melakukan hal yang sama.
Nabi Muhammad,
saw., berdoa memohon perlindungan dari Allah dari godaan
si Dajjal.
[131] Isa Al Masih
datang untuk menghancurkan si Dajjal hanya dengan sekali pandang. Dari
seluruh Hadis, tidak ada satu ceritera pun yang membicarakan Nabi Muhammad,
saw., atau orang lainnya yang dibangkitkan kembali untuk memerangi Al
Masih yang Palsu untuk memenuhi maksud-maksud Allah, atau bahkan tidak ada siapa
yang boleh berperan serta. Isa Al Masih lah yang akan menjalankan peranan
yang berserjarah ini tanpa bantuan siapa pun.
Oleh karena itu, Nabi
Muhammad,
saw., merasa bahagia bahwa Isa seyogyanya mengunggulinya sebagai
penguasa umatnya. ‘Tidak ada nabi atau utusan Allah di antara aku
dan Isa, hanya Isalah yang akan mengungguliku di bangsaku setelah aku.
[132]
Kesan yang boleh dipetik
dari Hadis ini adalah bahwa umat Nabi Muhammad,
saw., akan merupakan
bagian dari umat dalam kekuasaan Isa Al Masih di Hari Kiamat. Memang benar
dan jelas sekali, Nabi Muhammad,
saw., menganggapnya sebagai suatu kehormatan
baginya bahwa Isa Al Masih merupakan hakim umatnya. Ia puas dan senang
bahwa umatnya akan menjadi umat Isa Al Masih sebelum Hari Penghakiman.
Inilah jelas dari Hadis
yang mengatakan bahwa bila Isa Al Masih menyalami Nabi Muhammad,
saw.,
di dalam kubur, Nabi Muhammad,
saw., akan membalasnya kembali: ‘Isa,
anak Maryam, akan turun ke dunia....Ia akan mendatangi kuburanku dan menyalamiku
dan aku akan membalas salamnya.
[133]
Suyuti menghubungkan dua ceritera tentang kekuasaan Isa Al Masih membangkitkan
manusia dari kubur, tetapi titik berat yang khas suara Isa Al Masih.
Bani Israel datang kepada Isa dan memohon kepadanya: ‘Saam, anaknya Nabi
Nuh, dikubur disini, tidak jauh. Panggillah Tuhan untuk membangkitkannya
kembali dari kubur.’ Isa kemudian memanggilnya hanya dengan sekali
teriakan, dan Saam keluar dari kubur tetapi rambutnya beruban. Orang yang
menyaksikan berucap, ‘Ia mati ketika sedang muda belia—mengapa rambutnya
beruban?’ Saam menjawab, ‘Ketika saya mendengar suara Isa Al
Masih, saya menganggapnya “Satu Teriakan Itu”.’
[134]
Dalam ceritera
yang kedua, Isa menghidupkan saudaranya:
Ketika kuburan saudaranya diperlihatkan kepadanya, ia memanggilnya dengan satu
teriakan. Saudaranya itu keluar dengan rambut beruban....Isa menanyakan,
‘Apa yang terjadi kepadamu?’ Ia menjawab, ‘Saya mendengar
suaramu dan saya menganggapnya “Satu Teriakan Itu”.’
[135]
Ungkapan ‘hanya satu teriakan’ ditemukan dalam beberapa ayat Al-Qur’an.
Mana bisa kamu akan dapat menyelamatkan diri dari ‘hura-hara goncangan
suatu hari’, di mana anak-anak dapat beruban karena memikirkan kedahsyatannya
kalau kamu tetap saja kafir.
[136]
Tiada lain yang mereka nantikan, hanya satu teriakan yang berkepanjangan tidak
bersela.
[137]
Dan dengarkanlah [hai rasul pada rangkaian peristiwa Kiamat], suatu hari di
mana malaikat menyeru dari tempat yang dekat, dari tempat mana, mereka mendengar
teriakan dengan sebenarnya. Itulah ‘Hari Kemunculan’.
Sesungguhnya Kamilah yang menghidup dan mematikan. Dan hanya kepada Kamilah
tempat kembali. Pada hari, di mana bumi belah-belah, lalu mereka segera
bermunculan. Pengumpulan yang demikian bagi Kami adalah mudah.
[138]
Tidak ada lain yang mereka nanti-nantikan, selain dari satu teriakan saja; teriakan
mana, akan memusnahkan mereka ketika mereka masih bertengkar. [Karena itu],
mereka tidak sempat membuat suatu wasiat pun, dan tidak sempat [pula] menemui
keluarganya. Dan ditiuplah [untuk kali yang kedua], maka dengan serta-merta
mereka keluar dari kuburnya, dan segera datang kepada Tuhannya. Mereka
mengeluh: ‘Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangunkan kami
dari tempat kami tidur ini?’ Inilah [peristiwa] yang dijanjikan oleh
Tuhan yang Maha Pengasih [dahulu], dan kini terbuktilah kebenaran Rasul-rasul
[yang pernah mengatakannya. Mengembalikan hidup sesudah mati itu] hanya
dengan satu kali teriakan saja. Lalu mereka semua dibawa ke hadapan Kami.
Pada hari [Kiamat] itu, seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun, dan kamu
tidak diberi pembalasan kecuali menurut imbangan perbuatanmu.
[139]
Hadis menjelaskan
‘hanya satu teriakan saja’ merupakan pernyataan Allah yang terakhir
mengungkapkan kemarahannya ke atas dunia:
...Kita tidak tahu saat Hari Kiamat...dan begitu juga kita tidak tahu kapan
satu teriakan itu....Belum ada sebelumnya yang tidak diikuti oleh kemarahan
Allah atas dunia ini.
[140]
Ceritera-ceritera
yang disajikan Suyuti menunjukkan bahwa suara Isa Al Masih seperti suatu teriakan
akhir ‘yang berkepanjangan tidak bersela.’ Suaranya bahkan akan
membuat orang yang mati menjadi bergetar dan rambutnya langsung beruban karena
rasa takutnya yang besar dan karena juga mereka pikir itu adalah ‘Satu
Teriakan Itu’ yang menunjukkan ‘Hari Kemunculan’, yaitu Hari
Kebangkitan, Hari Kiamat.
Apakah orang
Muslim di masa awal perkembangannya Islam percaya bahwa suara Isa Al Masih bisa
membangunkan orang mati di Hari Kiamat dan mengantarkan mereka pada pengadilan
akhir Allah? Ceritera-ceritera Suyuti menjawab demikian.
Kemudian timbul banyak pertanyaan: Apa lagi yang harus diselesaikan yang tidak
akan Isa Al Masih lakukan? Setelah semua keberhasilannya, bisakah yang
lainnya memperbaiki atau bahkan menambah hasil kerjanya? Apa lagi kebutuhan
manusia yang dikhawatirkan atau harapan yang mungkin tidak akan dipuaskan ketika
Isa Al Masih datang kembali?
Keberhasilan
apa lagi yang bisa didapat setelah transformasi yang bersifat mujizat dari alam
yang kembali seperti saat sebelum dosa masuk ke dunia?
Apa lagi
yang bisa dikerjakan setelah adanya pembaharuan atas manusia diengan diberikannya
kewenangan sehingga ia menjadi Khalifah Allah yang benar di dunia untuk pertama
kalinya setelah suatu kejatuhan?
Apa lagi
yang bisa dicapai setelah kedamaian ditegakkan di bumi dan perang antara
bangsa tidak ada lagi?
Apa lagi
yang bisa diraih setelah Isa Al Masih meneggakan kedamaian antara manusia dengan
saudaranya dan semua kebencian, kedengkian, dan kejahatan hati dilenyapkan?
Dengan ini, Hadis akan terpenuhi: ‘Seluruh dunia akan sarat dengan perdamaian
seperti sebuah bejana yang terisi air.’
[141]
Apa lagi
yang bisa dicapai setelah umat manusia dikembalikan lagi untuk patuh atau taat
kepada Pembuat dan Pencipatnya sehingga ‘satu rak‘ah sholat akan lebih
berharga daripada dunia beserta seluruh isinya.’
[142]
Sekali lagi, kita bertanya: Siapakah Isa Al Masih? Siapakah orangnya
yang bisa memuaskan setiap cita-cita, kerinduan, dan kebutuhan umat manusia?
Siapakah orangnya yang bisa menyelesaikan semua masalah dunia dan memulihkan
ciptaan Allah kembali ke keadaan aslinya sewaktu dibikin oleh Tuhan yang Maha
Kuasa?
Ia hanya
satu orang tetapi setiap orang menjadi puas. Seorang manusia bagi berjuta-juta
umat. Seorang manusia bagi semua bangsa. Seorang manusia yang mengisi
hati semua orang.
Mengapa
hanya orang ini yang lebih agung daripada nabi-nabi lainnya dalam setiap langkahnya?
Apa yang Allah sedang coba untuk membukakan rahasianya melalui dia? Bisakah
kita mengabaikan dia begitu saja?
Adalah penting
untuk dicatat bahwa rajanya semua penipu adalah si Dajjal yang tidak akan berpura-pura
sebagai Nabi Musa atau Nabi Ibrahim atau nabi-nabi lainnya; ia hanya akan berpura-pura
sebagai Isa Al Masih.
Ini merupakan
suatu pernyataan yang tidak langsung yang mengungkapkan bahwa Isa Al Masih memiliki
kepribadian yang teragung yang pernah nampak di bumi ini. Ini suatu konfirmasi
dan pengesahan akan penjunjungan dan kemulian yang unik yang lebih mulia atas
semua sifat manusia dan nabi-nabi lainnya, yaitu, suatu penjunjungan dan kemulian
yang Allah sendiri telah memilih untuk Isa Al Masih.
Jelas, penjunjungan
yang semacam ini tidak bisa diberikan bagi manusia biasa, karena kalau diberikan
kepada manusia biasa, ia akan didewa-dewakan seperti halnya memuja berhala.
Jadi, sudah amat jelaslah bahawa Al-Masih Isa itu bukanlah sekadar seorang
"manusia
biasa" sahaja !
[1] Nurbakash, Javad,
Jesus in the Eyes of the Sufis, Khaniqahi-Nimatullahi Publications, London,
1983, hal. 25.
[2] Ibid., hal. 9.
[3] Ibid., hal. 53-54.
[4] Ibid., hal. 39.
[5] Al Hendy,
Kanzol
’Ummal, Jilid 17, Hadis No. 1034.
[6] Ibid., Hadis No.
1033.
[7] Al-Qur’an
43:61.
[8] Sahih Muslim,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (versi bahasa Arab), bagian 20, catatan
kaki 4. Tekanan di aslinya.
[9] Ibid., Jilid 23,
Hadis No. 116 (2940), catatan kaki 1.
[10] Al Hendy,
Kanzol
’Ummal, Jilid 17, Hadis No. 1004.
[11] Ibid., Hadis No.
604.
[12] Dikutipkan Syekh
’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith Said Al-Morsalin
’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin, dari
Tirimizy,
Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal. 12.
[13] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 791.
[14] Ibid.
[15] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 47:18.
[16] Al Hendy,
Kanzol
’Ummal, Jilid 18, Hadis No. 791.
[17] Ibid., Hadis No.
707.
[18] Ibid., Hadis No.
710.
[19] Ibid., Jilid 17,
Hadis No. 754.
[20] Ibid., Hadis No.
704.
[21] Ibid., Hadis No.
621. Lihat juga
Sunan Ibn-Majah: 2:259, dan El-Sha’arany:
Mukhtasar Tazkeraht El-Emam Al-Qartaby, hal. 170.
[22] Sahih Al-Gam’e
Al-Sagir 2638, disyahkan Syekh Naser Al-Din Al-Albany. Dikutipkan
oleh Syekh ’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith
Said Al-Morsalin ’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin,
Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal. 20.
[23] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 539.
[24] Sahih Al-Gam’e
Al-Sagir 2638, disyahkan Syekh Naser Al-Din Al-Albany. Dikutipkan
oleh Syekh ’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith
Said Al-Morsalin ’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin,
Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal. 56.
[25] ‘Aqidat
Al-Ferqah Al-Nageyah, al Sabouni, disunting oleh Abd Allah Hajaj, Dar Al-Gil,
Beruit, 1987, hal. 212.
[26] Sunan al Tirmizi,
Jilid 5, hal. 18, Hadis No. 2630.
[27] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 951.
[28] Ibid., Hadis No.
987.
[29] Ibid., Hadis No.
992.
[30] Ibid., Hadis No.
935. Lihat juga
Sahih Muslim, versi Bahasa Inggris, Hadis No. 7037.
[31] Sahih Bukhary,
versi Bahasa Arab-Inggris, Jilid 9, Hadis No. 243.
[32] Mosnad Ibn
Hanbal, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, 1969, Jilid 2, hal. 522.
[33] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 771.
[34] Sahih Muslim
,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (terjemahan bahasa Inggris).
Hadis No. 7015.
[35] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 971.
[36] Ibid., Hadis No.
1001.
[37] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 769.
[38] Sahih Muslim
,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (terjemahan bahasa Inggris).
Hadis No. 7005.
[39] Sahih Muslim
,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (terjemahan bahasa Inggris),
Hadis No. 7000.
[40] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1017.
[41] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 1037.
[42] Ibid., Jilid 17,
Hadis No. 1028.
[43] Ibid., Hadis No.
1018.
[44] Ibid., Hadis No.
1024.
[45] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 791.
[46] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 6:158.
[47] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 812.
[48] Sunan Ibn Majah,
Jilid 2, Hadis No. 4077.
[49] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 976.
[50] Ibid., Hadis No.
1015. Lihat juga
Sahih Muslim, terjemahan bahasa Inggris, Hadis
No. 6990 dan 6991.
[51] Ibid., Hadis No.
1014.
[52] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 804.
[53] Ibid., Jilid 17,
Hadis No. 1025.
[54] Suyuti: Al
‘El’lam Behokm Isa. Dikutipkan oleh Haddad di
Madkhal ela al
Hewar al Islamy al Masihy, Buku 1, al Maktabah al Boulesiah, Lebanon, 1969,
hal. 181.
[55] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 994.
[56] Sahih Muslim,terjemahan
bahasa Inggris,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah, Hadis No. 2897.
[57] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 770.
[58] Ibid., Hadis No.
808.
[59] Sahih Al-Gam’e
Al-Sagir, Hadis No. 4183. Lihat juga Al Hendy Jilid 17, Hadis No.
1020.
[60] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 919.
[61] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 814.
[62] Ibid., Jilid 17,
Hadis No. 1018.
[63] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 803.
[64] Ibid., Hadis No.
802.
[65] Ibid., Hadis No.
813.
[66] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 6:158.
[67] Al Hendy,
Kanzol
‘Ummal, Jilid 17, No. 704.
[68] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 604.
[69] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 791.
[70] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 802.
[71] Sahih Muslim,terjemahan
bahasa Inggris,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah, Hadis No. 2897.
[72] Al-Qur’an
2:30.
[73] Al-Qur’an
20:123.
[74] Al-Qur’an
5:30.
[75] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 987.
[76] Dikutipkan Syekh
’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith Said Al-Morsalin
’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin, dari
Tirimizy,
Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal. 12.
[77] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 992.
[78] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1018.
[79] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 919.
[80] Al-Mashkat 5394,
dikutipkan Syekh ’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith
Said Al-Morsalin ’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin,
dari
Tirimizy, Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal.
7.
[81] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 804.
[82] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 814.
[83] Al-Qur’an
49:13.
[84] Sahih Al-Gam’e
Al-Sagir, disyahkan Syekh Naser Al-Din Al-Albany, Hadis No. 4183.
Lihat juga Al Hendy Jilid 17, Hadis No. 1020; Jilid 18, Hadis No. 808.
[85] Al-Qur’an
20:118-119.
[86] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 919.
[87] Al-Qur’an
2:35.
[88] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 6:158.
[89] Al-Qur’an
3:48. Lihat juga
Al-Qur’an 5:110.
[90] Al Hendy,
Kanzol
’Ummal, Jilid 18, Hadis No. 814.
[91] Sahih Al-Gam’e
Al-Sagir, disyahkan Syekh Naser Al-Din Al-Albany, Hadis No. 4183.
Lihat juga Al Hendy Jilid 17, Hadis No. 1020.
[92] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 935.
[93] Ibid., Jilid 18,
Hadis No. 771.
[94] Mosnad Ibn
Hanbal, Jilid 2, hal. 522. Lihat juga
Sahih Bukhary, versi
Bahasa Arab-Inggris, Jilid 9, Hadis No. 244.
[95] Sahih Muslim,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (versi bahasa Arab), bagian 20, catatan
kaki 4.
[96] Sahih Muslim
,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (terjemahan bahasa Inggris).
Hadis No. 7015.
[97] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 971.
[98] Sunan Ibn Majah,
Jilid 2, hal. 1361, Hadis No. 4077.
[99] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 6:158.
[100] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 789.
[101] Al-Qur’an
37:6. Lihat juga 41:12; 67:5.
[102] Al-Qur’an
89:21-23.
[103] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 976.
[104] Ibid., Hadis
No. 1001.
[105] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 593.
[106] Sahih Muslim,
8:138. Dikutipkan Syekh ’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany
dalam
Ahidith Said Al-Morsalin ’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin,
dari
Tirimizy, Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal.
80.
[107] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 769.
[108] Al-Qur’an
7:16-17.
[109] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 814.
[110] Al-Qur’an
2:210.
[111] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 6:158.
[112] Al-Qur’an
39:69.
[113] Al-Qur’an
43:61.
[114] Qartabi,
Fath
al-Qadeer, menafsirkan
Al-Qur’an 43:61.
[115] Shokani,
Fath
al-Qadeer, menafsirkan
Al-Qur’an 43:61.
[116] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1017.
[117] Ibid., Hadis
No. 1018.
[118] Sahih Muslim,terjemahan
bahasa Inggris,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah, Hadis No. 2897.
Lihat juga
Sunan Ibn Majah, Jilid 2, Hadis No. 4077.
[119] Sahih Muslim.
Dikutipkan Syekh ’Abd Al-’Aziz ‘Ez Al-Din Al-Sirawany dalam
Ahidith
Said Al-Morsalin ’An Hawadeth ’Al-Qarn ’Al-‘Eshrin,
dari
Tirimizy, Dar Al-Afaq Al-Jadidah, Beirut, Edisi Pertama, 1982, hal.
32.
[120] Al-Qur’an
95:4.
[121] Sahih Bukhary,
versi Bahasa Arab-Inggris, Jilid 9, Hadis No. 244. Lihat juga
Mosnad
Ibn Hanbal, Al-Maktab Al-Islami, Beirut, 1969, Jilid 2, hal. 522.
[122] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1018.
[123] Ibid., Jilid
18, Hadis No. 814.
[124] Ibid., Jilid
17, Hadis No. 919.
[125] Al-Qur’an
3:49.
[126] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1034.
[127] Ibid., Jilid
18, Hadis No. 813.
[128] Ibid., Jilid
17, Hadis No. 1018.
[129] Sahih Muslim
,
Kitab Al-Fitan Wa Ashrat As-sa’ah (terjemahan bahasa Inggris),
Hadis No. 7000.
[130] Ibid., Jilid
18, Hadis No. 803.
[131] Sahih Bukhary,
versi Bahasa Arab-Inggris, Jilid 9, Hadis No. 244.
[132] Suyuti:
Al ‘El’lam Behokm Isa. Dikutipkan oleh Haddad di
Madkhal ela
al Hewar al Islamy al Masihy, Buku 1, al Maktabah al Boulesiah, Lebanon,
1969, hal. 181. Lihat juga Al Hendy, Jilid 17, Hadis No. 1025.
[133] Al Hendy, Jilid
17, Hadis No. 1028.
[134] Suyuti,
Commentary
on the Qur’an 3:49.
[135] Ibid.
[136] Al-Qur’an
73:17.
[137] Al-Qur’an
38:15.
[138] Al-Qur’an
50:41-44.
[139] Al-Qur’an
36:49-54.
[140] Al Hendy, Jilid
18, Hadis No. 734.
[141] Ibid., Jilid
17, Hadis No. 919.
[142] Ibid., Jilid
17, Hadis No. 1018.